Kebahagiaan itu dekat denganmu…knp kamu harus mencarinya lagi? hingga waktu dan tenagamu malah terbuang sia2 … Kadang kita bisa tidak sadar kalau kebahagiaan itu telah ada tapi hanya tidak ada yang menyadarkan bahwa kebahagiaan itu ada pada diri kita sekarang, apa yang kita gelisahkan… apa yang kita takutkan… apa yang sebenarnya sedang kita pikirkan? Sebelumnya terimakasih banyak untuk mbak Nuri..beliau adalah seorang bibi, keluarga dan teman curhat ketika dirasa rasa resah dan gelisah melanda diriku. Tak pernah akhir-akhir ini aku memulai pertanyaan tentang apa yang aku rasakan pada diriku. Mbak Nuri tahu apa yang sedang aku alami, apa yang aku gelisahkan dan apa yang aku pendam, karena kini akhirnya aku lebih banyak berdiam terhadap perasaan yang ingin aku curahkan. Beberapa hari yang lalu aku mengalami sebuah mimpi, yang awalnya aku ketahui itu adalah nyata dan aku sadar bahwa itu hanya sebatas mimpi setelah terbangunkannya aku dari terlelapnya tidur itu. “Aku bermimpi sedang berada disebuah rumah, ketika itu tiba malam hari dan aku mulai beranjak tidur. Setelah beberapa jam tidur aku terbangun, aku terbangun tidak seperti biasanya, kali ini aku terbangun karena pagi muncul lebih awal dari biasanya, aku melihat jarum jam dinding dikamarku mengarah ke pukul aku kira jam dindingku rusak tapi entah sosok kedua dalam mimpiku ini mengatakan bahwa matahari telah terbit dari peraduannya lebih awal, tidak hanya lebih awal matahari ini juga terbit dari arah yang berlawanan, matahari ini terbit dari arah barat, lalu aku mempercayai pernyataannya” Setelah itu aku bangun dari tidurku, mimpiku buyar seketika, bangunku juga agak kesiangan, tapi aku masih cukup mengingat kronologi mimpiku semalam. Memang agak tidak jelas, tetapi seperti itulah gambaran mimpiku. Aku mulai gelisah pasalnya itu berlangsung saat hari ulang tahunku/sehari setelah hari ulang tahunku *agak lupa tapi di antara waktu itu. Awalnya mungkin ini peringatan buatku karena memang kabar kiamat sudah semakin dekat, tapi entahlah aku mulai dilanda kegelisahan yang cukup dalam karena hanya ada aku dalam mimpiku, aku lupa ada siapa lagi dalam mimpiku, aku hanya terfokuskan dengan diriku dan sosok yang mengatakan “bahwa saat itu matahari terbit lebih awal dari biasanya dan dari arah barat serta terjadi hanya hari itu”. Setelah kejadian mimpi itu aku hanya ingin melupakannya saja atau aku simpan sebagai peringatan untuk diriku saja, tapi aku masih terheran dengan tafsiran mimpiku itu, aku ingin menuliskan status singkat akan sebuah mimpiku *biasa kena virus update status hehe, tapi selalu urungkan hingga akhirnya aku update status juga di BBM ku. Mbak Nuri tiba-tiba ngeBBM aku, bukan yang pertama kali beliau menfasirkan mimpi, biasanya mimpinya juga beliau tafsirkan yang itu ada hubungannya denganku dan dia memberitahukannya padaku hingga banyak sekali hikmah yang bisa dipetik dari tafsiran mimpi ala Mbak Nuri, dan apa yang dia tafsirkan selalu cocok dengan apa yang sedang aku alami dan aku gelisahkan, bahkan sekarang aku menulis juga dalam rasa gelisah, aku kuliah pun dengan membawa ras gelisah dan beribadah kepada Allah aku mencoba untuk fokus melupakan kegelisahanku hingga mampu berkomunikasi pada Allah dengan baik, tapi nyatanya dirakaat pertama aku lancar, rakaat kedua masalah dunia/kegelisahan itu muncul *subhanAllah *asraghfirullah hampir setiap perjalanan ku aku mulai banyak berdzikir agar dijauhkan dari rasa yang tidak menentu ini. Kembali ke tafsiran mimpiku dari Mbak Nuri. Mbak Nuri ngeBBM aku dan langsung to the point terhadap tafsiran mimpiku. Aku sudah lama sekali tidak meminta curhat dengan beliau. Mungkin terakhir kali aku meminta curhat kepada beliau ketika aku duduk di bangku SMP yah sekitar 6 tahun yang lalu, saat itu aku sedang curhat tentang cewek yang sedang aku kagumi. Setelah itu aku sudah jarang lagi meminta curhat, kadang mbak Nuri lebih tahu apa yang aku rasakan dan aku alami dari pada diriku sendiri. Kini beliau bisa menebak apa yang aku rasakan, sebenarnya aku tak pernah peduli tentang perasaanku sendiri, mungkin aku hanya kurang relax dan aku hanya merasa masih berjiwa muda saja sedang sibuk mencari diriku kesana-kemari, tetapi itulah yang dikhawatirkan oleh mbak yang sudah beranak satu tapi masih sok centil dan berjiwa muda ini hehe. “Adik, jgn terpengaruh dg org lain atau dunia luar ya, yang mungkn adik menyangka itu bs membawa kebahagiaan buat adik, dari mimpi adik itu mbak tidak tahu arti mimpi adik itu sebenarnya, hanya Allah yang tahu. Anak muda seperti adik yang terkadang masih labil dan cari jati diri, yang kadang merasa tidak puas dengan kehidupannya, yang merasa belum menemukan kebahagiaan. Yaa warning aja, mbak percaya kok sama adik, klo matahari terbit dari barat mbak ga tau pasti, tp klo misalkan mimpi matahari berwarna emas kabarnya itu pertanda akan mendapat kebahagiaan, mimpi matahari di dlm rumah katanya akan dinaikkan derajat atau kedudukannya, nah kalau matahari dr barat gak tau pasti, cuma warning aja, hati-hati bersikap terutama dalam mengambil keputusan, gak harus gimana-gimana dik, nah mimpi itu warning. adik harus berhati-hati dalam menentukan keputusan tersebut. Kebahagiaan adik itu sangat dekat dengan adik, di kekhawatiran adik itu, takutnya malah jadi terpuruk karena ketakutan dan muncul pikrian-pikrian yang buat ga fokus” nasehat dari mbak Nuri kepadaku. Aku pikir mimpi itu karena kiamat sudah dekat, pasalnya dari dulu aku juga gelisah karena kiamat sudah dekat…cepet-cepet aku mulai bertaubat akhirnya, tapi ternyata bukan itu yang dimaksudkan dalam mimpi itu. Ini soal personal saja. Setelah Ibuku meninggal beberapa tahun yang lalu, hidupku dan kebahagiaanku sudah mulai terasa tidak lengkap, entah dimana kebahagiaan itu adanya, ketika setiap pulang sekolah aku akan bahagia hanya melihat ibuku dirumah, meski sering memarahiku karena sifat bandelku tapi aku jujur kasih ibu sepanjang masa deh, dari mana aku bisa mendapatkan kasih itu lagi, beda lah kalau kasih itu aku dapatkan dari kakak cewek, adik cewek, budhe, bulek, nenek, ibu tiri bahkan seseorang wanita yang diharapkan akan terasa beda tapi mungkin bisa menjadi pengisi hati pereda saat-saat galau saja hehe. Aku berfikir lagi…apa yang mbak Nuri khawatirkan padaku adalah apa yang sebenarnya aku khawatirkan, masalahnya aku gak pernah tertarik dengan aktivitas anak muda yang sia-sia seperti minum2an, merokok, tawuran…aku mah nggak pernah, insyaAllah terus istiqomah, aku hanya tertarik dengan yang baik-baik, tapi apa yang harus dikhawatirkan dari yang baik-baik?. Aku mencoba berfikir berulang kali sampai aku berusaha untuk sadar dan menyadarkan diriku bahwa hidup ini harus kembali ke tujuan orang tua yaitu hanya melihat anaknya lulus kuliah dan mendapat pekerjaan yang sesuai hingga akhirnya sukses, tapi entah mungkin caraku berfikir dan berusaha berbeda dengan orang tua atau orang yang moto hidupnya “yang penting ngalir aja bro”. Entah aku yang diklaim bodoh, berlebihan atau aku malah berfikir terhadap mereka bahwa pikrian mereka kuno, masalahnya mereka mampu tapi entahlah bisa jadi aku berlebihan dalam berusaha, tapi aku sampai sekarang masih belum merasa puas dengan apa yang hendak ingin aku capai, hingga akhirnya mimpi itu muncul dan mbak Nuri yang menyampaikan peringatan dari tafsir mimpi itu. Terus siapa yang menciptakan mimpiku ini? jin baik atau jin jahat? Allahua’lam, be positive thinking rasanya mereka berdua sedang bertengkar memperdebatkan hakku, akankah aku menjadi pengikuti salah satu diantara mereka atau aku malah tetap pada jalurku yaitu memilih menjadi penggelisah dan penggalau, tapi entahlah sampai akhir ini aku belum memilih salah satunya. Pernah berfikir tidak bahwa menjadi seorang penjahat dalam hal psikologis manusia itu lebih baik dari pada menjadi seorang yang galau dan hidupnya hanya dilanda kegelisahan? Yah seorang penjahat akan puas dan bangga setelah dia membunuh, mencuri, mencaci, mencela, mengejek, menghina, mengfunakan obat terlarang, tidak jujur, korupsi dia bangga dengan sikapnya karena dia anggap itu hal yang lucu dan menyenangkan, astaghfirullah jangan sampai kita menjadi seperti itu….itulah kebahagiaan para penjahat dan mbak Nuri khawatir jika aku menjadi seperti mereka. Tapi jangan juga untuk tidak memilih terhadap jalan apa yang ingin kita tempuh dan akhirnya kita akan merasakan penyesalan itu setelah tua nanti, setelah menikah nanti, it’s imposible untuk mengulang masa-masa mudamu sekarang ini, masa yang penuh banyak pilihan dan harus bijak dalam memilih dan memilahnya. Terkadang juga aku masih belum pede dan belum mau mengungkapkan apa yang aku mau, karena menurutku kemauanku ini sangat bertolak belakang dari apa yang telah lama aku tekuni, aku merasa bahwa aku masih belum begitu tahu apa yang aku mau dari dalam diriku dibandingkan mbak Nuri yang mungkin tahu segalanya tentang diriku. Aku kembali berfikir….iyap aku menemukan sedikit alasan kegelisahan itu muncul, aku merasa berbeda dari teman-temanku yang aku kenal saat ini, dia suka itu, aku tidak suka itu, dia melakukan itu aku tidak melakukannya dan aku merasa bahwa aku harus melakukannya karena mereka telah melakukannya dan kebahagiaan yang mereka dapatkan, atau mungkin juga kesedihan tapi mereka menjadi itu sebuah kebahagiaan…entahlah mungkin maksud mbak Nuri terhadapku bahwa aku akan mulai keluar dari jalurku. Mungkin orang lain mencari kebahagiaan dari orang lain juga untuk mendapat pujian, perhatian dan penghargaan. Misalkan saja orang yang pacaran, sepasang sejoli merasa cukup puas dengan status mereka, karena kebahagiaan itu didapat dari orang lain yaitu seorang pacar/hanya sekedar teman curhat. Berbeda denganku aku akhir-akhir ini selalu berusaha mencari kebahagiaan itu dengan caraku sendiri, mencari kebahagiaan itu pada diriku sendiri, dengan mencari kesibukan kesana kemari, dengan mengejar potensi diri yang sebenarnya itu malah membuatku tidak fokus karena harus berbentrokan dan merasa bahwa aku berlebihan hingga bukan bisa yang aku dapatkan tapi malah setengah-setengah yang aku dapat, karena aku sebatas ingin mencoba, masuk kedalamnya, sebatas ingin mengetahui apakah itu pantas untukku atau tidak, dan alhasil banyak kegiatasn yang sudah hampir berbulan-bulan aku jalani dan bertahun-tahun aku pelajari hingga kini akhirnya aku tumbang dilanda kegelisahan bahwa kebahagiaan itu sampai sekarang ini belum aku temukan, malah yang ada mungkin cacian, ejekan, dan sebagainya karena bedanya aku dengan dunia mereka. Aku berfikir mungkin inilah alasan mengapa aku berusaha untuk ingin terjun kesatu hal dan ke hal yang lain, dan membuat aku labil, karena aku belum menemukan kebahagiaan sejati, hanya kebahagiaan yang bersifat sementara saja bagiku, tapi kemudian hilang setelah aku merasa bukan ini yang aku cari, bukan ini duniaku, lalu dimanakah aku berada? dimanakah tempatku? hingga sampai saat ini aku masih belum menemukan keluarga sejati? yang senyenyak dan senyaman tinggal dirumah bersama keluargaku sendiri? Pernah terlintas dalam pikiranku bahwa mungkin aku harus seperti mereka kebanyakan, seperti teman-temanku yang mencari dan mengharapkan kebahagiaan dari seseorang meskipun hanya sebentar tapi setelah hilang bisa dicari lagi, tapi itu salah…bagiku itu salah meskipun nikmat jika membayangkannya, tapi aku tahu itu akan berujung masalah dan bahaya buatku, aku tahu itu, tapi aku juga bisa merasakan jika aku yang melakukannya. Mencari kebahagiaan dari orang lain itu ada batasan dan syaratnya. Mengharapkan imbalan dan kebaikan dari orang lain saja sudah dilarang oleh Allah SWT, karena semua kebaikan itu datangnya dari Allah SWT, maka hanya Dzat Pengasihlah yang boleh kita harapkan dan jangan terlalu berharap akan kebahagiaan dari orang lain. Kegelisaahanku cukup sampai disini, dimalam ini saat waktuku seharusnya mengerjakan tugas kuliah tapi aku tidak bisa memendam kegelisahanku ini, karena ketika aku menulis maka saat itu aku berfikir, bahwa ada pilihan yang hendaknya aku pilih/jalani, ada pilihan yang seharusnya aku tinggalkan dan aku jadikan sebagai pengalaman dan pembelajaran agar aku tidak menyesal dimasa tua nanti, yang itu masa sekarang ini ketika pada tgl 28 Maret lalu usiaku memasuki 21 tahun, usia yang cukup serius untuk menjalani hidup ini bukan lagi galau dan labil lagi. Semoga kita bisa menjadi diri kita seutuhnya tanpa pengaruh iming-iming dari luar. Amin Ya Allah….