Dengannama lengkap, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, tempat wisata ini berada di provinsi Jawa Timur. Kawasan ini merupakan tempat bertemunya beberapa gunung berapi. Mulai dari Gunung Semeru, Gunung Bromo, Gunung Batok, Gunung Kursi, Gunung Watangan, dan Gunung Widodaren. Dari keenam gunung tersebut, hanya Bromo dan Semeru yang masih aktif.
Jika berangkat jam dari Semarang, prediksinya jam baru sampai di rest area Poncokusumo. Sebelum melanjutkan perjalanan dari rest area poncokusumo menuju bromo menggunakan hardtop atau jeep yang sudah disiapkan, biasanya pengunjung memaksimalkan waktu untuk istirahat sejenak menyiapkan tenaga dan menyiapkan baju berlapis untuk dirinya dan keluarganya sebelum meneruskan perjalanan ke Bromo. Hardtop atau Jeep adalah kendaraan wajib bagi wisatawan yang akan menuju kawasan wisata bromo tengger dengan mobil. Di Semarang sendiri beberapa hari sebelum berangkat memang cuacanya cukup ekstrim, hampir tiap hari hujan deras dan selalu mendung. Bisa jadi kondisi itu hampir sama diseluruh pulau jawa termasuk malang, bromo dan sekitarnya. Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, lebih bijak jika pemberangkatan diundur agar sesampainya di Bromo tidak dini hari dimana suhu sedang dingin-dinginnya. Tentunya dengan risiko meniadakan agenda melihat sunrise dari view point penanjakan saat pagi buta. H-3 sebelum berangkat kamipun mencari tahu perkiraan cuaca di sekitar kawasan bromo tengger. Dari pantauan website BMKG, perkiraan cuaca pada tanggal 24-25 diprediksi hujan deras disertai petir di daerah Malang, Pasuruan dan sekitarnya. Tentunya bromo yang beberapa kawasaanya berdekatan dengan Malang dan Pasuruan akan tekena dampaknya juga dong?! Belum lagi komposisi yang ikut lebih banyak anak kecilnya dari pada yang dewasa. Dewasa 13 orang sedangkan anak-anak 15 orang, termasuk anakku yang paling kecil berusia 10 bulan dan kakaknya yang berusia 3 tahun. H -3 pun dapat kabar kalau teman seperjalanan, anaknya sedang tidak enak badan, kondisinya demam dan sering muntah, sehingga terpaksa si kecil tidak ikut piknik. Selagi ibu dan bapaknya piknik, si kecil ikut sama mbahnya. Anak saya juga yang kecil si adik malam hari H-1 sebelum berangkat sempat demam hingga 40 derajat celcius, dengan sigap ibunya langsung memberikan paracetamol sesuai dosis dan Alhamdulillah bangun pagi sikecilpun sudah ceria dan tidak demam lagi. Perubahan Jadwal ke Bromo Setalah mempertimbangkan satu dan lain hal, jadwal pemberangkatan ke bromo pun diubah. Dari semula berangkat tanggal 26 Januari jam WIB menjadi tanggal 25 Januari pukul WIB. Waktunya ditambah sehari agar lebih maksimal menikmati tempat wisata yang ada di bromo dan sekitarnya. Sehingga yang sebelumnya dijadwalkan pulang sabtu malam, akhirnya menjadi hari minggu tanggal 27 habis ashar dari malang agar anak-anak bisa istirahat penuh di bus. Senin paginya anak-anak sudah dalam kondisi segar dan berharap bisa berangkat sekolah. Hari H pun tiba, meski semalam si kecil sempat demam, kami mutuskan untuk tetap berangkat. apalagi perlengkapan "tempur" yang dibutuhkan sudah siap semuanya. Jumat 25 Januari dari pagi hingga sore hari langit selalu mendung, Bahkan setelah jumatan, sempat turun hujan, yang disambung gerimis hingga menjelang pemberangkatan. Barang yang hendak dibawa sudah tergeletak di balik pintu rumah. Jadi kalau taksi sudah datang tinggal sedikit mengangkatnya keluar dan meletakkannya dibagasi belakang. Magribpun tiba, kami tapi konsidi diluar masih terdengar khas suara rintikan hujan yang membentur atap baja ringan teras kami. tepat pukul WIB kamipun memesan taksi, dikala hujan baik online ataupun offline biasanya sangat susah mendapatkan armada. Tapi setelah ditolak 2 kali sama taksi offline dan mencoba beberapa kali menggunakan online, alhamdulillah akhirnya dapat juga armada taksi online yang bisa mengantar. Sesampainya di titik kumpul, kamipun bergantian untuk shalat isya. Kami sengaja tidak menjamak atau mengqhosor dirumah, karena menurut rujukan fiqih yang kami yakini, qoshor atau jamak itu dihitung jika kita sudah keluar rumah atau meninggalkan tempat kita sebelumnya. Jadi meskipun sudah pasti tujuan dan pemberangkatannya, kalau belum keluar rumah maka belum bisa menjamak atau mengqhosor shalat. Petualangan Bromo pun Dimulai Menunggu adalah "tradisi" kita, sudah jam bus kecil yang akan mengangkut kamipun tidak kunjung datang juga. Baru sekitar pukul bus pun tiba dilokasi penjemputan. Saat sudah berada di bus, pastikan barang bawaan yang tidak terpakai wajib ditaruh dibagasi bawah agar tidak membuat sesak sekitar tempat duduk. Obat pribadi, jaket atau selimut dan bantal wajib berada di dekat tempat duduk, karena semakin malam suasana di bus semakin dingin. Di kursi sudah disiapkan nasi box, snack box dan air mineral. Sebelumnya memang sudah ada himbauan kalau akan disiapkan makan malam dalam bentuk nasi kotak, jadi tidak perlu makan malam dirumah atau mampir ditempat makan saat perjalanan malam. Bus paling berhenti kalau ngisi bahan bakar atau jika ada penumpang yang ingin ke kamar kecil. Selepas makan malam, kami pun sibuk dengan urusannya masing-masing sembari tour leader menjelaskan rencana perjalanan malam ini hingga esok pagi. Semakin malam, hembusan angin dari atas semakin terasa dingin. Hampir semua menutup lubang ac yang ada di atas kepala. Akibatnya angin dingin yang hendak keluar tertahan dan menghasilkan embun. Semakin lama embunpun semakin banyak dan akhirnya menetes ke tempat duduk. Dilema memang, tidak di tutup nanti kedinginan, tapi kalau ditutup bisa netes terus menerus. Akhirnya harus ada yang ngalah, tiap beberapa menit harus membersihkan enbun sebelum ia jatuh ke tempat duduk. Jadi perlu bawa tisue kering jika kondisinya seperti ini, kalau bisa bawa kanebo lebih bagus hehehe... Baca juga 10 Hal Yang Harus Disiapkan Saat Liburan Wisata ke Bromo Membawa Bayi dan Batita dengan Naik Bus Malam Bus pun semakin melaju kencang, karena perjalanan yang cukup lama tentu akan berhenti di beberapa lokasi untuk menyalurkan hasrat buang air kecil. Hampir jarang perjalanan ke bromo dari Semarang menggunakan jalur malang. Alhasil, supir kamipun harus dipandu untuk bisa kelokasi. Maksud hati ingin lebis cepat, tapi google maps salah mengarahkan, bus sempat masuk area tentara dan harus putar balik, sehingga diputuskan menggunakan jalur manual atau jalur normal. Ganti Mobil Jeep/ Hardtop di Rest Area Mendekati pukul pagi, bus pun sudah tiba di perempatan Tulus Ayu, Tumpang Malang Jawa Timur. Karena mendekati waktu shubuh, bus pun menepi sekalian dan para penumpang pun diarahkan untuk shalat subuh dan persiapan ke Kawasan Gunung Bromo. Sayapun bertanya, kenapa tidak sekalain berhenti di rest area poncokusumo? kan biar lebih dekat persiapannya! Setelah shalat, kami langsung merangkap pakaian terutama si bayi dan si batita. Si batita mengenakan 2 rangkap atasan dan bawahan ditambah jaket, tapi untuk jaket dia tidak mau pakai, tapi tetap kami bawa untuk jaga-jaga. Sedangkan adiknya yang berusia 10 bulan saya pakaikan 4 rangkap sudah dengan jaketnya. Tak lupa kacamata, sarung tangan dan kaos kami tebal. si Adik dan si kakak sebenarnya sudah disiapkan juga kumpuk yang menutupi telinga tapi hanya di adik yang pakai, si kakak seperti biasa ogah-ogahan, orangnya sudah pnya prinsip dan nggak mau rbet. Jangan lupa makanan si adik, tongsis, payung, jas hujan/ ponco dan obat pribadi, wajib dibawa. Si adik juga sekalian ganti popok nya biar lebih nyaman. Alat gendong pastikan bawa yang gendongan depan atau model ransel. Baca juga 14 Daftar Barang Bawaan Yang Harus Dibawa Saat Liburan ke Bromo Bersama Bayi dan Batita Mendekati pukul WIB beberapa mobil hardtop yang kami sewa satu persatu berdatangan, kami menyewa 6 hardtop yang akan membawa 1 rombongan bus sebelumnya yang berisi 28 orang yang terdiri dari anak-anak, bayi, balita dan dewasa. Menjelang pukul WIB hanya 5 hardtop yang sudah berkumpul, tapi kami putuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju kawasan wisata gunung bromo. Rest Area Poncokusomo yang Sepi Fasilitas Mobilpun melaju, saya, istri, dan 2 bocil dapat 1 mobil sendiri. Konsepnya memang 1 keluarga yang beranggotakan 4 orang atau lebih dapat jatah 1 mobil hardtop, Jadinya sangat longgar sekali, kursi depan juga masih kosong karena kami berempat memilih duduk dibelakang. Tiap mobil sudah sudah disediakan jatah sarapan pagi sesuai jumlah penumpang dan supirnya. Sebelum ke Bromo, kamipun transit ke rest area poncokusumo sekitar pukul WIB Berarti dari perempatan Tulus Ayu Tumpang ditempuh selama 20 menit. Ternyata teka tekinya bisa terjawab, kenapa tidak sekalain transit istirahat, shalat, makan dan persiapan lainnya di rest area ini? Ternyata di Rest Area Poncokusumo tempatnya terlalu sepi, kasihan juga kalau supir bus ditinggal disana, tidak ada warung atau angkringan, yang ada hanya peristirahatan sementara yang dilengkapi dengan tempat parkir dan beberapa kamar mandi atau toilet. Tidak terlihat warung atau pedagangan asongan yang menjajakan jajan atau makanan. Ternyata 1 mobil hardtop yang belum datang sudang menunggu di rest area ponco kusumo. Akhirnya lengkap sudah mobil hardtop yang kami sewa. Bebebrapa penumpang yang dibagi ke mobil lain akhirnya memilih turun dan mengisi 1 hardtop yang sudah disediakan. Setalah dirasa siap, maka perjalanan kamipun berlanjut. Jalan menuju tempat wisata gunung bromo masih sempit. Jika ada 2 mobil yang berpapasan, salah satu yang dekat tebing harus lebih menepi, biar mobil yang lewat di sebelah jurang bisa lewat lebih leluasa. Dalam perjalanan ke bromo, saat itu di depan kami ada 1 truk pengangkut pupuk yang berjalan lambat sehingga kami yang dibelakangpun harus mengikuti iramanya, sampai bertemu jalan yang agar besar untuk menyalip. Dari Bukit Tetetubies Berpindah Ke Pasir Berbisik Perjalanan dari rest area menuju bukit teletubies sekitar 55 menit, alhamdulillah pukul 06. 45 Kami sudah sampai di lokasi wisata pertama yaitu bukit teletubies. Sebelum dikenal dengan nama bukit teletubies, sebenarnya lembah ini dikenal dengan nama Lembah Jemplang. Bahkan penduduk asli tengger, mencoba melestarikan nama bukit teletubis dengan nama Pusung Kursi. Pusung sendiri diambil dari Bahasa Tengger yang artinya Bukit. Sebenarnya tujuan awal kita mengunjungi view point penanjakan, yang merupakan tempat yang sangat bagus menikmati matahari terbit dengan latar belakang kawasan wisata bromo. Tapi karena pertimbangan lainnya, kunjungan ke penanjakan dibatalkan. Jika ingin menikmati sunrise di penanjakan, minimal kita harus stanby sebelum jam pagi, dan dengan resiko kalau bawa bocah ya bisa diperkirakan sendiri. Apalagi musimnya sedang tidak bersahabat. Jadinya kita hilangkan dan tempat singgah pertama kita menjadi bukit teletubies. Baca juga 14 Daftar Barang Bawaan Yang Harus Dibawa Saat Liburan ke Bromo Bersama Bayi dan Batita Selama masih di dalam mobil, suhu masih hangat dan cukup nyaman, Tai sewaktu driver membuka pintu, hawa dingin sudah mulai terasa, terlebih saat pintu belakang dibuka lebar-lebar angin dingin langsung bersentuhan dengan kulit yang tidak terlapisi, khususnya sekitar muka. Kami diberi waktu beberapa menit mengabadikan kondisi sekitar lembah jemplang. Setelah berfoto sana sini, kamipun memakan bekal yang ada di mobil, namun ada juga yang memilih membeli bakso yang dijajakan di sekitar lokasi. 1 porsi kalau bakso yang biasa lewat dirumah bisa dapet tapi disini kita harus membayar Setelah puas berfoto ria dan sarapan, pukul kami melanjutkan perjalanan. Ujian selanjutnya adalah lautan pasir atau pasir berbisik. Di kenal dengan nama pasir berbisik karena tempat ini menjadi tempat syuting untuk film pasir berbisik. Sebuah film yang dirilis tahun 2001 dan berhasil menyabet sederet penghargaan. Film ini dibintangi artis papan atas seperti Dian Sastrowardoyo sebagai Daya, Christine Hakim sebagai Berlian, Slamet Rahardjo sebagai Agus, dan Didi Petet sebagai Suwito. Film tersebut membuat lautan pasir di kawasan wisata bromo semakin membuat penasaran banyak orang. Sekitar pukul sampailah kita pada lokasi kedua wisata gunung bromo yaitu wisata lautan pasit. Bisa dibilang, kita berada di waktu yang tepat saat posisi kita di lautan pasir atau pasir berbisik. Karena lokasi sempat digusur hujan, jadi meskipun angin berhembus kencang di sekitar lokasi, tapi tidak banyak pasir yang bertebarangan, karena masih berat mengandung air, tapi pas waktu perjalanan pulang menjelang dzhuhur, pasir-pasir sudah mulai kering dan ringan sehingga gampang tertiup angin. Perlengkapan yang wajib dipakai saat berada di lautan pasir hingga kita pulang kembali, kita dihimbau menggunakan pelindung kepala dan kacamata. Fungsi kupluk atau pelindung kepala lainnya adalah melindungi rambut kita dari debu atau pasir yang berterbarangan, sedangkan kacamata berfungsi sebagai penghalang debu atau pasir agar tidak langsung masuk ke mata dan bisa juga sebagai pelindung mata dari silaunya sinar matahari. Para pengunjung disini berfoto dengan hamparan pasir yang luas yang dikelilingi bukit yang mempunyai bentuk tak kalah indah. Selain berfoto berlatar belakang lautan pasir dan bukit, foto berlatar deretan jeep atau hardtop juga menjadi pose yang sayang untuk dilewatkan saat kita berada di lautan pasir. Berkuda Menuju Puncak Bromo Setelah puas menikmati indahnya lautan pasir, hardtop melaju menuju lokasi selanjutnya yang menjadi tujuan utama kita. Sekitar pukul WIB kita sudah tiba di parkiran jeep, lokasi terakhir berpetualang mengggunakan jeep. Perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki atau menunggang kuda. Dari parkiran hardtop ke anak tangga pertama menuju kawah atau puncak bromo bisa ditempuh dalam waktu 45 menit dengan berjalan kaki atau 30 menit dengan mengendarai kuda. Sebenarnya mau jalan kaki atau naik kuda bisa dibilang punya waktu sama, tinggal seberapa cepat saja kaki kita melangkah menuju anak tangga yang akan mengantarkan kita melihat kawah bromo. Iya, buktinya abang yang menyewakan kuda saja, dia bisa jalan bolak balik bahkan bisa berkali kali bolak balik sambil menuntun kudanya. Dan tentunya posisi penuntun kuda selangkah lebih didepan dari pada kuda itu sendiri. Tapi agar bisa menikmati perjalanan lainnya, kalau ada anggaran mending naik kuda saja, kita simpan tenaga kita untuk menikmati tempat-tempat lainnya, apalagi kalau bawa anak kecil, kasian kalau harus jalan. Ditambah risiko kena debu yang beterbangan lebih tinggi pejalan kaki dari pada yang menunggang kuda. Tarif kuda bromo sendiri PP dari parkiran sampai ke dekat anak tangga dan kembali lagi ke parkiran cuma Anak kecil yang belum bisa menjaga keseimbangan diatas kuda bisa ditemani dengan orang yang lebih dewasa. Jadi bagi yang bawa anak kecil, 1 kuda bisa dinaiki dua orang, orang tua dan anaknya. Tapi kalau sudah SD dan sudah bisa naik sendiri ya dihitung 1 kuda 1 orang, tapi tergantung negosiasi kita dengan mereka terkait kapasitas kuda dan harga. Sebelum menuju kawah bromo dengan naik kuda atau jalan kaki, disarankan untuk menunaikan segala urusannya yang berkaitan dengan perkamarkecilan. Dari pada kebelet diatas harus antri lebih banyak dari pada dibawah. Untuk yang menunggang kuda, benda yang berwarna hitam jangan sampai dekat dengan mata kuda, karena kuda sensisitif dengan warna hitam. Jangan coba-coba selfie dengan tongsis warna hitam diatas kuda. Kalau mau foto diatas kuda bisa minta tolong bapak pembawa kuda. Baca juga Berapa Harga Samsung Gear S3 Saat Ini dan Apa Saja Spesifikasinya? Nah saran bagi pengelola kawasan wisata bromo, mohon di edukasi bapak-bapak yang menawarkan jasa berkuda bagaimana mengambil foto yang baik dan benar. Karena dari 6 kali jepretan foto menggunakan kamera yang difotokan oleh bapak pembawa kuda, hasil foto tidak bisa di pajang atau dipamerkan. Hasil fotonyangeblur atau tidak jelas. Padahal pose dan tempatnya sudah sangat luar biasa indah untuk diabadikan. Tapi secara komunikasi sosial dengan penumpang kuda sudah sangat baik. Mamangnya berkanan diajak bicara oleh pengendara kuda yang panik sehingga bisa mengurangi kepanikannya saat menunggang kuda. Karena ketakutan dan kepanikan istri, hampir saja kami hanyamenikmati setengah perjalanan menunggangi kuda. Istri ketakutan dan memilih jalan kali untuk sisa perjalanannya. Ia memutuskan itu karena melihat medan yang naik turun dan sempit, ditambah jalan pasir yang tidak rata. Tapi setelah dikuatkan, akhirnya tidak jadi jalan kaki dan dengan tempo yang pelan kamipun sampai juga di parkiran kuda pada pukul WIB yang merupakan titik akhir perjalanan dengan berkuda. Setelah itu kita berjalan sebentar menuju anak tangga dan menaiki 250 anak tangga untuk bisa sampai kepuncak bromo dan melihat kawah bromo. Tips Menunggang Kuda di Bromo Ata tips yang harus dilakukan saat menunggangi kuda pertama jika jalanan naik atau mendaki, posisi badan harus condong kedepan. Sedangkan saat dijalan yang menurun, posisikan badan lebih merebah kebelakang dengan kaki memancal atau menginjak pedal kuda. Ini katanya agar lebih seimbang beban ketika kuda melewai lintasan. Oh iya, bagi yang bawa bayi, dengan bantuan gendongan ransel atau gendongan depan, lebih baik posisikan bayi mendekap kita agar lebih nyaman dan menghindari risiko matanya kena debu. Usahakan menggunakan gendongan yang ada penutup kepalanya seperti produk ergobaby bukan ilkan, karena bisa menahan kepala dan leher dari angin pasir yang berhembus. Jika nyaman, sikecil juga bisa tertidur saat menunggang kuda. Penutup kepala juga bisa digunakan untuk menopang kepala bersandar kebelakang. Gagal Menaiki Puncak Bromo Ada keinginan besar untuk bisa naik kepuncak bromo dan melihat dasar kawah bromo dari balik pagar yang perjalanan ini kami urungkan, pertama karena memang kawah belerangnya sedang sangat banyak dan menyengat, sedangkan masing-masing dari kami membawa anak kecil. Yang kedua karena kami ketinggalan setengah jam dari rombongan lainnya, karena menunggu si bidadari menaklukkan rasa takutnya menaiki kuda hingga titik terakhir. Alhasil baru sekitar 10 menit istirahat, rombongan yang dari kawah sudah sampai dibawah sudah di syukuri saja apapun kondisinya. Setelah cukup beristirahat dan foto-foto dengan panorama sekitar, sekitar pukul kamipun turun kembali ke parkiran kuda. Cukup unik untuk bisa mengenali kuda mana dan mamang mana yang kita naiki sebelumnya. Saat turun dan meninggalkan kuda kita diberi kartu nama seadanya yang bertuliskan nama mamang penunggang kuda. Pesan mamang kuda saat kami hendak meninggalkannya " Pak ini kartu nama saya, nanti kalau sudah turun bapak langsung kesini saja panggil dengan keras nama saya, nanti saya akan mendekati bapak atau memberi tanda ke bapak. Tapi kalau saya tidak ada, biasanya nanti saya sudah berpesan ke yang lain untuk bisa menggantikan saya." dan saya pun mengiyakan saja. Mengambil pengalaman saat berangkat, perjalanan pulang dengan kuda memakan waktu lebih cepat. Sekitar 20 menit sudah sampai di parkiran mobil. Waktu menunjukan pukul kami pun bergegas untuk segera masuk ke mobil karena angin sudah mulai kencang. Mobil yang semula diparkir dekat parkiran kuda, ternyata berpindah mendekati warung yang lokasinya berjarak sekitar 50 meter, terpaksa harus berjalan dengan membelakangi angin agar debu atau pasir tidak menerjang bagian depan tubuh kita. Setelah semua rombongan dirasa sudah menaiki mobil, sekitar pukul WIB kamipun melanjutkan perjalanan ke malang, hartop yang kami sewa mengantarkan kami kembali ke tempat transit bus yang berada di perempatan Tulus Ayu Tumpang Malang. Semakin siang, jalanan semakin ramai. Kendaraanpun melaju kurang maksimal karena sering berpapasan dengan mobil lainnya, sehingga mobil harus melambat. Ditambah diperjalanan kami menjumpai mobil hartop yang mogok, kami harus menunggu lama untuk bisa melewati jalan tersebut. Nggak tega memang melihat mobil mogok, apalagi mogok di daerah yang orang. Kalau yang mogok itu kita, tentu kitapun tidak akan mau jika kita berada dalam posisi mereka. Beruntung beberapa mobil di rombongan kami masih banyak space yang kosong, maka kami tawarkan untuk ikut bersama kita. Agar mereka lebih nyaman, 1 mobil kita kosongkan untuk mereka, sehingga di mobil yang saya naiki ketambahan 1 orang dewasa dan 2 anak-anak. Kursi depan yang tadinya kosong sekarang jadi terisi. Setelah semua terakangkut, kitapun malanjutkan perjalanan kembali. Sekitar pukul kita sudah berada di Bus, dan akan melanjutkan perjalanan shalat dan makan siang. Perjalanan ke arah kota malang sangat padat merayap. Pukul barulah kita sampai di Warung Wareg yang berada di Jalan raya Kepuharjo No. 7 Karangploso Kota Malang. Setelah sholat dan makan siang, Perjalanan kita lanjutkan ke penginapan. Nah itulah sedikit cerita liburan ke kawasan gunung bromo bersama keluarga dengan membawa bayi dan batita. Jika artikel yang berjudul Cerita Liburan Wisata ke Bromo Membawa Bayi dan Batita ini bermanfaat, silakan di sebarluaskan atau dibagikan. Terima kasih atas kunjungannya
Berjalandi Pasir Kaki Gunung Bromo yang Fantastis Indahnya Pemandangan Gunung-gunung dengan Cahaya Matahari dan Kabut Semakin Siang, by Lina Auliani. Kami menuju mobil jam 06.00 pagi untuk pergi ke destinasi selanjutnya yaitu melihat Kawah Gunung Bromo. Mobil off-road yang mengantar kami kemudian melaju turun ke bawah. Tak kalah dengan negara-negara lain, Indonesia juga dipenuhi oleh berbagai jenis wisata yang dapat dituju oleh turis-turis nasional, maupun internasional. Untuk pecinta alam dan pegunungan, Gunung Bromo adalah salah satu tempat wisata yang dapat ditujui. Gunung Bromo adalah sebuah gunung berapi aktif yang terletak di Jawa Timur, dan dapat diakses melalui empat kabupaten yaitu, Kabupaten Probollinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Bromo terletak di lokasi yang cukup unik, yakni sebuah gunung yang terletak diantara lembah serta lautan pasir yang memiliki luas sebesar 10km persegi. Meskipun statusnya yang aktif, Gunung Bromo memiliki interval letusan setiap 30 tahun, dimana 2015 adalah letusan yang terkini. Gunung ini memiliki berbagai atraksi yang indah, dan pada tahun 2013 yang lalu, saya bersama keluarga pergi menuju gunung kami dimulai pada dini hari, lebih tepatnya sekitar jam 5 pagi. Untuk merasakan pengalaman yang maksimal, saya sarankan untuk pergi ke Gunung Bromo pada pagi hari untuk merasakan angin yang sangat sejuk. Perjalanan ke Gunung Bromo dapat dituju melalui 2 rute, melalui kota Surabaya, atau Malang. Anda dapat menggunakan transportasi umum, atau menggunakan mobil jenis off-road. Rute yang kami gunakan pada perjalan tersebut adalah melalui kota malang. Melalui rute tersebut, serta menggunakan mobil off-road, perjalanan kepada Gunung Bromo berlangung selama lebih dari 1 jam. Sesampainya di lokasi Gunung Bromo, anda akan disapa dengan lautan pasir halus berwarna abu-abu. Tempat ini disebut sebagai Pasir Berbisik oleh warga-warga lokal. Menginjakkan kaki di lokasi tersebut merupakan sebuah pengalaman yang unik. Jika melihat ke sekeliling, lokasi pasir berbisik terlihat seperti sebuah gurun yang luas, akan tetapi kita dikelilingi oleh angin yang sejuk, serta penampakan Gunung Bromo yang megah di depan mata. Diiringi dengan pemandangan yang unik, lokasi tersebut merupakan tempat yang cocok bagi anda yang tertarik untuk berfoto-foto di ada banyak aktifitas yang dapat dilakukan selain berfoto-foto di Pasir Berbisik. Setelah selesai berfoto, anda akan melihat segormopolan kuda, yang diiringi oleh sebuah pemandu kuda tersebut. Anda mungkin bertanya, untuk apa kuda berada di tempat ini? Kuda tersebut adalah salah satu pilihan transportasi untuk berjalan ke kaki Gunug Bromo. Selain menaiki kuda, anda dapat berjalan kaki, akan tetapi dengan perjalanan yang cukup jauh, opsi ini hanya untuk anda yang penggila olahraga. Jika anda lihai dalam menaiki kuda, anda dapat mengendarai kuda tersebut hingga berada di kaki Gunung Bromo, akan tetapi, jika anda seorang pemula seperti mayoritas turis gunung Bromo, anda akan dipandu oleh seorang pemandu kuda. Mengendarai kuda ke kaki Gunung Bromo adalah pengalaman yang menarik. Kuda yang akan dikendarai memiliki sifat yang jinak, sehingga perjalanan akan terasa mulus, dan nyaman. Perjalanan di atas kuda tidak mencakupi waktu yang lama. Sesampainya di kaki Gunung Bromo, anda akan melihat tangga yang panjang. Tangga tersebutlah yang akan digunakan saat mendaki Gunung Bromo. Tangga tersebut memiliki 250 anak tangga karena ketinggina bromo yang mencapai m diatas permukaan laut, sehingga perjalanan ke puncak Gunung akan melelehakan. Tangga yang berada di Gunung Bromo dipenuhi oleh pasir yang licin. Ditambah dengan ketinggiannya yang tinggi, saya sarankan untuk memegang pegangan tangga dengan erat untuk memastikan keamaan sampai di puncak Gunung Bromo, anda akan melihat kawah dari gunung tersebut. Dipenuhi dengan kabut putih di sekeliling kawah, angin yang sejuk, serta pemandangan yang indah, puncak Gunung Bromo adalah lokasi yang terkenal untuk berfoto-foto. Di puncak gunung terdapat sebuah pagar yang membatasi antara tempat berfoto, dan jurang yang menuju ke kawah Gunung Bromo, sehingga lokasi tersebut terhitung satu aktifitas yang dapat dilakukan setelah berfoto-foto dan melihat pemandangan di puncak Gunung Bromo adalah untuk melihat bukit-bukit hijau yang terlatak di sekitar Pasir Berbisik. Setelah turun dari gunung, anda dapat menggunakan mobil mini off-road atau menggunakan kuda untuk mengunjungi perbukitan yang terlatak di sekitar gunung. Bukit-bukit yang hijau dan dipenuhi oleh tanaman adalah lokasi yang indah untuk aktifitas-aktifitas yang dapat dilakukan di Gunung Bromo. Menurut saya, pengalaman yang didapatkan dari perjalanan ke Gunung Bromo sangatlah berkesan. Perjalanan ini saya lakukan 5 tahun yang lalu, dan saya tetap ingat hal-hal yang dilakukan saat berada di tempat tersebut. Untuk anda yang menggemari alam, serta pegunungan, berlibur ke Gunung Bromo akan menjadi sebuah pengalaman berkesan yang menyenangkan. “Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.” 1 Puncak Jaya (4.884 mdpl) Puncak Jaya merupakan gunung tertinggi di Indonesia. Berdasarkan informasi dari laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Puncak Jawa memiliki ketinggian 4.884August 25, 2021 759 am No Comments Yuk nikmati serunya Pengalaman pertama ke Bromo dan dapatkan Cerita Liburan ke Bromo yang paling mengesankan dan tak terlupakan, apalagi jika liburan ke Bromo bersama keluarga. Berwisata ke Bromo tak perlu membutukan banyak waktu kok, bahkan bisa dilakukan hanya dalam sehari saja. Dengan begitu anda tidak perlu menunggu libur panjang untuk bisa kesini, cukup manfaatkan hari libur di akhir juga bisa memanfaatkan moment wisata sebagai ajang refreshing dan menghilangkan penat. Lalu tubuh dan pikiran anda akan kembali fresh dan siap memulai rutinitas harian. Lantas bagaimana cara mendapatkan liburan ke Bromo yang optimal ? Simak penjelasannya berikut ini Liburan ke Bromo Liburan ke Bromo menjadi salah satu kegiatan wisata yang banyak diminati wisatawan, tidak hanya wisatawan lokal dalam negeri namun juga wisatawan mancanegara luar negeri. Terkenal sampai ke segala penjuru dunia, ini dikarenakan Bromo memiliki pemandangan / panorama dan karakteristik Gunung Api Aktif yang sangat tak mengherankan apabila gunung ini menjadi salah satu tempat wisata di Indonesia yang paling memukau, hal ini dibuktikan dengan ramainya wisatawan yang mengunjunginya setiap satu daya tarik yang paling diburu wisatawan ialah pemandangan sunrisenya yang menawan. Tidak hanya itu, Wisata Gunung Bromo juga memiliki banyak tempat menarik dan mengesankan yang pastinya layak anda kunjungi sekali dalam seumur hidup. Inilah beberapa destinasi wisata yang bisa anda kunjungi Memandangi Moment Terbitnya Matahari Memandangi moment detik – detik matahari terbit adalah kegiatan yang menarik, apalagi jika melihatnya langsung di Gunung Bromo. Karena pemandangan inilah yang paling familiar apabila orang – orang mendengar nama Bromo. Bahkan apabila anda ketik “Bromo” di situs pencarian, anda akan mendapati banyak sekali potret keindahan sunrise di Bromo yang sangat indah sehingga dijuluki Golden Sunrise ini bisa anda saksikan dengan sedikit usaha dan pengorbanan. Maksudnya ialah anda harus siap bangun tengah malam dan berangkat dini hari untuk menuju ke Gunung membutuhkan sedikit pengorbanan, namun itu semua akan terbayar lunas tatkala anda melihat moment dimana matahari mulai muncul. Munculnya matahari ini ditandai dengan adanya sinar cahaya berwarna oranye yang menyeruak dari balik membutuhkan waktu lama untuk matahari mulai menampakkan dirinya, perlahan – lahan naik hingga muncul bentuk utuh matahari yang menyala dengan semburat warna orange kemerahan yang sangat indah. Semakin tinggi matahari, anda akan melihat sinarnya yang menerangi Gunung Bromo sehingga menampakkan rupanya yang suasana mulai terang, anda bisa melihat ke bagian Bawah Gunung , anda akan sangat terpukau saat mendapati adaya awan yang menyelimuti kaldera. Sehingga tampak anda sedang berada di Negeri Diatas Awan. Anda bisa merasakan Pengalaman Sunrise di Bromo yang tak anda merasa terlalu repot bangun tengah malam untuk melihat sunrise, anda bisa ke Bromo tanpa melihat sunrise. Dengan berangkat pagi hari pukul / dan menikmati wisata Panorama yang tak kalah indah. Mendaki ke Puncak Kawah Aktif Untuk bisa sampai di puncak kawah, anda masih harus berusaha. Karena kendaraan / Jeep hanya akan mengantar sampai di batas area parkir, yang ditandai dengan patok – patok beton yang mengelilingi kawasan sekitar kawah. Dari area parkir kendaraan, anda bisa melanjutkan perjalanan menuju kawah dengan berjalan kaki / yang akan anda tempuh kurang lebih 2 kilometer, jika anda merasa jarak 2 km itu terlalu berat jika harus berjalan, anda bisa memanfaatkan jasa sewa kuda. Medan yang akan anda lalui tidak terlalu sulit, anda hanya perlu berjalan menyusuri kaldera menuju ke kaki ke kawah tergolong cukup mudah, tidak seperti Gunung pada umumnya yang berbentuk mengerucut dengan medan curam. Kawah Bromo memiliki karakteristik yang unik, karena ketinggian Gunung Bromo ini tidak terlalu tinggi bila diukur dari kaki kawah menuju puncak. Medannya cukup landai dan sudah ada tangga beton yang bisa anda pijak hingga sampai di puncak bibir diatas puncak kawah ini sangatlah menakjubkan, anda bisa melihat ke bagian dalam kawah, akan terlihat sebuah lubang besar yang mengeluarkan asap putih. Lalu anda bisa memutar pandangan 360 derajat, hingga anda bisa melihat seluruh kawasan dari atas ketinggian. Mampir ke Pura Yang Terletak di Tengah Kaldera Perjalanan menuju ke kawah, anda akan melewati sebuah Pura Hindu yang terletak di tengah keldera. Pura ini merupakan tempat peribadatan umat Hindu Suku Tengger dan menjadi tempat suci untuk melaksanakan beberapa kegiatan keagamaan, termasuk upacara adat seperti Upacara Kasada. Menyusuri Lautan Pasir Bromo Yang Luas Selesai melihat kawah aktif Bromo, anda bisa melanjutkan perjalanan dengan mengunjungi Lautan Pasir Bromo, Kawasan ini juga sering disebut dengan nama Pasir Berbisik Bromo. Latar belakang penamaan “Pasir Berbisik” ini didapat berkat adanya sebuah Film yang hits di tahun dengan nama yang sama, yaitu Pasir – satunya pemandangan yang bisa anda temui disini hanyalah hamparan pasir yang sangat luas. Sejauh mata memandang, hanya pasir yang bisa anda saksikan. Kawasan ini juga sering dijadikan sebagai medan offroad jeep atau Motor Trail. Berswafoto di Bukit Teletubbies Yang Instagramable Spot terakhir dan menjadi penanda bahwa Trip telah sampai dibagian akhir, yaitu Padang Savana Bromo atau yang sering disebut Bukit Teletubbies Bromo. Diberi nama Bukit Teletubbies, karena penampakannya yang mirip dengan pemandangan yang anak di film anak – anak “Teletubbies”.Kawasan ini merupakan sebuah padang rumput dengan beberapa bukit – bukit kecil yang juga dipenuhi rerumputan dan ilalang. Jika musim hujan, pmandangannya akan sangat hijau dan menyegarkan mata. Namun saat tiba musim kemarau, warnanya akan mulai sedikit menguning dan kering namun tampak eksotis. Bagaimana Cara Berwisata ke Bromo Seperti yang telah kami singgung sebelumnya, bahwa berwisata ke Bromo membutuhkan sedikit usaha dan persiapan. Oleh karena itu, anda sebaiknya mengerti apa saja yang perlu dipersiapkan agar perjalanan anda berjalan lancar. Apalagi jika anda pergi berlibur dan ingin mendapatkan pengalaman ke Bromo dengan anak dan keluarga yang menyenangkan dan tak itu, agar mempermudah perjalanan liburan, anda bisa memanfaatkan layanan jasa Paket Wisata Bromo / Open Trip Bromo murah / Paket Wisata Bromo Malang. Kenapa harus ikut paket wisata ? Karena dengan mengikuti paket wisata, segala kebutuhan wisata anda akan disiapkan oleh penyedia tour yang satunya ialah Erc Trans Malang, agent Travel Tour Bromo yang berpengalaman dan profesional. Anda bisa mempercayakan perjalanan liburan bersama Erc Trans. Adapun keuntungan yang bisa anda dapat dengan memilih kami sebagai partner wisata anda sebagai berikut 1. Transportasi Anda bisa memilih ingin menggunakan mobil jenis apapun untuk memulai perjalanan menuju ke Bromo. Seperti Avanza, Innova, Hiace, Elf, Fortuner, Alphard hingga Bus. 2. Sewa Jeep Berwisata ke Bromo, para wisatawan diwajibkan menggunakan jasa Sewa Jeep Bromo, hal ini berkaitan dengan keamanan dan keselamatan para pengunjung. Jika anda ingin mengendarai mobil pribadi / Bawa Mobil ke Bromo, anda bisa melalui Jalur ke Bromo Naik Mobil Pribadi Dari Malang, namun tetap membutuhkan sewa itu, anda juga bisa menyewa jeep via Erc Trans. Erctrans menyediakan layanan jeep di beberapa pintu masuk, yaitu Sewa Jeep Bromo dari Gubukklakah pintu masuk via Tumpang, MalangSewa Jeep Bromo dari Wonokitri pintu masuk via PasuruanSewa Jeep Bromo dari Sukapura pintu masuk via ProbolinggoSewa Jeep Bromo dari Malang Kota jika anda menginap dan ingin menikmati Paket Wisata Malang terlebih dahulu 3. Termasuk Biaya Tiket, Retribusi & Parkir di semua lokasi Harga Paket Wisata Bromo Midnight, sudah termasuk biaya tiket masuk bromo, retribusi, biaya BBM dan parkir di semua lokasi 4. Penjemputan & Pengantaran Sesuai Request 5. Pengantaran ke 5 Spot Menarik 6. Driver Berwawasan Wisata Yang Bisa Menjadi Tour Guide Tag Bromo, itinerary bromo, Wisata Bromo Rekomendasi Trending Tour * Open Trip Bromo * Tour Bromo Midnight * Fun Offroad * Cycling City Tour Malang Recent Posts Info Layanan5Tips Wisata ke Gunung Gandul Hilltop Wonogiri, Hati-hati Melangkah Rekomendasi untuk anda Berikut Aktivitas Seru di Perkebunan Anggur Saat Liburan ke New South Wales. BrandzView. 01/08/2022, 13:04 WIB. Liburan Hemat Jakarta - Bali Mulai dari Rp 170.000, Ini Panduannya 7 Tips Melihat Fenomena Embun Upas di Dieng dan Bromo