Korupsimenjadikan sektor swasta sebagai salah satu fokus area kerja. korporasi yang diberi kewenangan melakukan investigasi. c. Total peserta maksimal 20 orang. 5. Prasyarat : pertanyaan-pertanyaan kunci (key questions) sebagai berikut: Apa itu wawancara investigatif?
Jakarta Wawancara kerja menjadi salah satu tahap yang cukup membuat gugup. Meskipun demikian, pelamar kerja tetap harus menjalaninya dengan baik sebagai penentu untuk mendapatkan pekerjaan yang ditargetkan. Biasanya, ketika wawancara kerja dengan kandidat, pihak yang akan merekrut akan bertanya “bila diterima, kapan Anda dapat mulai bekerja?”. Pertanyaan ini mungkin terdengar sederhana, namun sebaiknya kamu tetap hati-hati dalam menjawabnya. Apalagi bila saat ini status kamu masih aktif menjadi karyawan di perusahaan lain. Jangan Gugup, Ini 4 Tips Wawancara Kerja Bagi Introvert Menurut Pakar Karier Perhatikan, Ini Cara Jitu Bertanya Soal Gaji dalam Wawancara Kerja Berikut sejumlah tips jawaban jika ditanya kapan siap bekerja oleh rekruter dikutip dari KitaLulus Pertanyaan mengenai kapan bisa mulai bekerja tentu saja hanya kamu yang bisa menjawab. Tak perlu khawatir dengan risiko jawaban yang kamu berikan. Sebab, jika memang kamu adalah kandidat dengan potensi tinggi yang diinginkan perusahaan, jawaban apa pun yang kamu berikan tidak mempengaruhi hasil proses rekrutmen, kok. Sebaliknya, dibanding kamu memikirkan bagaimana respons perusahaan, kamu justru harus benar-benar memperhatikan kondisi kamu. Apakah bisa bergabung secepatnya atau justru membutuhkan waktu karena suatu alasan. Berikut adalah beberapa contoh jawaban jika ditanya kapan siap bekerja saat interview kerja 1. Jawaban Jika Bisa Bergabung Kapan Pun Jawaban ini bisa kamu berikan jika memang kamu benar-benar sudah tidak memiliki tanggung jawab di perusahaan lama dan siap bergabung dengan perusahaan baru kapan saja. Namun, sebaiknya jangan menjawab, “Besok pun saya bisa bekerja, Pak/Bu.” Jawaban tersebut memang baik, tetapi terkesan kamu terlalu impulsive dan tidak memiliki persiapan untuk hal penting. Berikut jawaban bijak yang bisa kamu berikan. “Terima kasih atas pertanyaannya, Pak/Bu. Suatu kehormatan bagi saya untuk bergabung dengan PT Maju Jaya Abadi ini. Saya bisa bergabung dengan perusahaan sesuai dengan waktu yang ditentukan perusahaan dikarenakan saya tidak terikat dengan perusahaan lain dan tidak memiliki tanggung jawab pekerjaan apa pun saat ini. Akan tetapi, saya tetap membutuhkan beberapa hari untuk menyiapkan beberapa hal. Jadi, jika Ibu/Bapak berkenan, saya bisa bergabung dengan perusahaan dalam 2-3 hari ke depan.” 2. Jawaban Jika Kamu Harus Pindah ke Luar Kota5 Hal Penting yang Harus Dilakukan sebelum InterviewBagi kamu yang melamar kerja di luar kota dan diwajibkan untuk work from office, tentu saja ada beberapa hal yang harus kamu siapkan, salah satunya adalah pindahan. Jika kamu berada dalam kondisi ini, jawaban jika ditanya kapan siap bekerja bisa menggunakan contoh berikut. “Terima kasih atas kesempatannya, Bapak/Ibu. Jika nantinya saya lolos, saya membutuhkan waktu 7 hari sebagai persiapan. Hal ini dikarenakan saya harus melakukan survei tempat tinggal dan melakukan proses pindahan. Waktu tersebut merupakan waktu estimasi yang sebelumnya sudah saya hitung dengan mempertimbangkan berbagai hal.” 3. Apabila Masih Menunggu Jawaban dari Lamaran Lainnya Kamu sudah melamar berbagai loker dan ada perusahaan A yang kamu incar tetapi belum memberikan jawaban ke kamu? Padahal perusahaan B sudah memberikan sinyal positif bahwa kamu diterima? Jika begitu, harus jawab gimana ya? Kamu bisa memberikan jawaban ini jika ditanya kapan siap bekerja oleh perusahaan B. “Saya dengan senang hati bersedia bergabung dengan perusahaan ini. Terlebih, rincian pekerjaan yang Bapak/Ibu jelaskan juga sesuai dengan kualifikasi dan pengalaman saya sehingga saya bisa maksimal dalam berkontribusi untuk perusahaan. Namun, saya sedang ada pertimbangan lain, jadi jika Bapak/Ibu berkenan, bolehkah saya memberikan jawaban pada 3 Mei 2023 sesuaikan waktu dengan estimasi tanggal yang kamu butuhkan? Terima kasih.” 4. Menunggu One Month NoticeIlustrasi Wawancara Kerja Credit perlu takut akan kehilangan kesempatan mendapatkan pekerjaan baru karena membutuhkan waktu lebih lama akibat harus menunggu one month notice dari perusahaan sekarang. Kondisi ini wajar di setiap perusahaan. Jadi, seharusnya calon perusahaan baru kamu memahaminya. Nah, kamu bisa memberikan jawaban seperti berikut ini jika ditanya kapan bisa mulai bekerja tetapi harus menunggu one month notice. “Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya. Suatu kebanggaan bagi saya bisa bergabung dengan perusahaan ini. Namun, dikarenakan saat ini saya baru dalam proses resign dan perusahaan tempat saya bekerja saat ini menerapkan one month notice, saya baru bisa bergabung dengan perusahaan Bapak/Ibu pada akhir bulan depan. Jika Bapak/Ibu berkenan, selama satu bulan tersebut, saya bisa mempelajari lebih lanjut tentang job desc saya nantinya. Proses tersebut bisa saya lakukan karena dalam sebulan, beberapa tanggung jawab yang saya kerjakan tidak begitu padat karena hanya perlu melakukan pemindahan tugas ke pengganti saya di perusahaan saat ini.” 5. Apabila Masih Memiliki Tanggungan Pekerjaan Jika perusahaan tempatmu bekerja saat ini belum menerapkan kebijakan one month notice, namun kamu memerlukan waktu untuk handover pekerjaan dan menyelesaikan beberapa tanggungan lain, kamu dapat menggunakan contoh jawaban berikut. “Saat ini, saya masih memiliki tanggung jawab yang harus saya selesaikan di perusahaan lama dalam kurun waktu dua minggu ke depan. Dengan begitu, saya mohon izin untuk bergabung di perusahaan ini pada tanggal 10 Mei 2023. Selama dua minggu tersebut, saya juga bisa sekaligus mempersiapkan berbagai keperluan yang saya butuhkan untuk bekerja di tempat Bapak/Ibu. Jadi, setelah tanggung jawab saya di tempat kerja saat ini selesai, saya bisa langsung bergabung di perusahaan Bapak/Ibu.” 6. Jika Membutuhkan Waktu IstirahatIlustrasi Wawancara Kerja Credit suatu kondisi yang normal jika kita merasa lelah atau exhausted setelah resign dari perusahaan sebelumnya. Namun, perasaan lelah itu tidak menyurutkan kita untuk mencari peluang baru atau menerima penawaran dari perusahaan lain. Di kondisi ini, kamu bisa beristirahat terlebih dahulu sebelum akhirnya berpindah pekerjaan supaya lebih maksimal dalam bekerja di perusahaan baru. Berikut contoh jawaban jika ditanya kapan siap bekerja di kondisi ini. “Saya bisa bergabung dengan perusahaan pada 10 Mei 2023. Rentang waktu tersebut merupakan waktu yang saya butuhkan untuk mempersiapkan berbagai hal. Saat ini, saya juga sedang mengurus hal-hal pasca resign dari perusahaan sebelumnya.” 7. Menyesuaikan dengan Kebutuhan Perusahaan Jawaban jika ditanya kapan siap bekerja berikut ini mirip dengan poin pertama. Namun, kamu lebih kepada menyesuaikan dengan waktu yang diberikan perusahaan. Kamu bisa sebutkan waktu yang kamu butuhkan untuk mempersiapkan berbagai keperluan. “Saya dapat bergabung dengan perusahaan pada 3 hari ke depan. Namun, jika ternyata perusahaan membutuhkan kehadiran saya lebih awal, saya siap untuk menyesuaikan waktu tersebut.” * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Carauntuk menyusun laporan investigasi kecelakaan kerja - Kecelakaan kerja adalah hal terburuk yang perlu diatasi oleh banyak profesional Keselamatan serta Kesehatan kerja sebab tidak ada 1 juga orang yang menginkan kecelakaan kerja berlangsung apalagi untuk seorang profesional K3 yang memang pekerjaan utamanya ialah untuk menghambat kecelakaan kerja.
Kecelakaan kerja adalah hal yang sulit untuk kita hindari. Walaupun kita sudah menerapkan K3 dengan baik dan bekerja sesuai dengan SOP yang ada, namun kecelakan kerja kerja tetap dapat terjadi kepada kita. Pelaksanaan investigasi kecelakaan atau accident investigation menjadi hal yang dibutuhkan dan merupakan teknik yang efektif untuk tindakan pencegahan kecelakaan yang sama di waktu yang akan datang. Investigasi kecelakaan dilakukan untuk mengetahui penyebab dari kecelakaan untuk kemudian dibuat tindakan pencegahan agar kecelakaan serupa dapat dikurangi dan dihilangkan National Safety Council, 1985. Investigasi kecelakaan bertujuan untuk mengumpulkan data/informasi sebagai bahan analisis untuk menentukan penyebab kecelakaan kerja, sehingga dapat dibuat tindakan koreksi yang sesuai agar kecelakaan serupa dapat dicegah. Selain itu investigasi kecelakaan kerja juga dilakukan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dan mencari solusi terbaik guna mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan kecelakaan tersebut. Jika terjadi, bagaimana langkah-langkah investigasi yang harus kita lakukan? Mari simak infografik berikut ini Dalam melakukan investigasi sesuai dengan langkah-langkah tersebut, investigator haru senantiasa mengingat bahwa investigasi harus melibatkan analisis dari semua informasi yang tersedia, fisik tempat kejadian, verbal catatan saksi dan hal-hal tertulis penilaian risiko, prosedur, instruksi, panduan kerja . Untuk mengidentifikasi apa yang salah dan menentukan langkah apa yang harus diambil untuk mencegah peristiwa buruk terjadi lagi. Penting bagi investigator untuk bersikap terbuka, jujur, dan objektif selama proses investigasi. Synergy Solusi member of Proxsis Group membantu perusahaan dalam meningkatkan kompetensi bagi para investigator kecelakaan melalui pelatihan yang diselenggarakan hingga mendapatkan pengukuhan dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi BNSP yang tentunya akan meningkatkan kredibilitas dari investigator dan perusahaan. Pemberian sertifikasi BNSP ini dibantu oleh Lembaga Sertifikasi Profesi LSP yang menjadikan Synergy Solusi sebagai salah satu Tempat Uji Kompetensi TUK yang terdaftar di BNSP. Calon Investigator akan diuji secara tertulis dan wawancara untuk memastikan bahwa kompetensi yang dimilikinya sudah mumpuni dan dapat melakukan investigasi kecelakaan di perusahaannya. Anda Mungkin Juga Suka Artikel Terkait
MemahamiInvestigasi Kecelakaan:Metode SCAT. Investigasi kecelakaan bisa dikatakan efektif bila dapat mendeskripsikan kejadian sebenarnya, menentukan akar penyebab kecelakaan, menentukan risiko dan mampu mengembangkan tindakan pengendalian. Terjadinya kecelakaan kerja sering kali disertai dengan cedera, kesehatan yang memburuk bahkan kematian.

langkah dalam investigasi kecelakaan kerja – Dalam industri kerja yang saat ini dituntut serba akurat diperlukan adanya beberapa langkah atau program-program yang sifatnya preventif agar kecelakaan kerja dapat dicegah. Namun tidak selamanya kita dapat menjamin 100% kalau kecelakaan kerja dapat terhindar. Terkadang bahkan kerapkali kecelakaan kerja itu terjadi. Kecelakaan kerja adalah hal terburuk yang perlu dikerjakan karena tak ada satupun orang yang menginkan kecelakaan kerja terjadi. Jika kecelakaan kerja telah terjadi, kita harus melakukan investigasi untuk mengidentifikasi apa sebagai akar pemicu root cause dari kecelakaan ini. Peranannya pasti agar kakar pemicu kecelakaan kerja ini dapat dicarikan solusi hingga kecelakaan kerja yang serupa tak kan terulang lagi atau sekiranya mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja yang serupa. Investigasi seperti ini bukan hanya ditujukan untuk kecelakaan kerja, tapi juga untuk penyakit karena kerja, bebrapa peristiwa yang berhubungan dengan lingkungan misalnya tumpahan minyak, insiden berkaitan sistem industri, near miss hampir terjadi kecelakaan bahkan s/d bebrapa peristiwa seperti tindakan kejahatan di industri, kebakaran dsb. Ada beberapa langkah dalam mengivestigasi kecelakaan kerja 1. Selekasnya kumpulkan semua info berkaitan dengan kecelakaan Hal paling pertama yang perlu dilakukan yaitu sebisa mungkin selekasnya menyatukan semua data dan info berkaitan dengan kecelakaan kerja. Info dapat didapat lewat cara langsung datang ke tempat kejadian, menginterview semua personel yang berkaitan dsb. Bila langkah ini terlambat dilakukan dikuatirkan banyak info yang cepat menguap atau banyak info yang dihilangkan’ atau direkayasa’ oleh pihak-pihak tertentu. Pasti hal semacam ini tidak kita kehendaki. 2. Membuat tim investigasi Cepatlah membuat tim untuk melakukan investigasi. Besar tim bergantung tipe kecelakaan. Bila masalah kecelakaan yaitu kecelakaan ringan yg tidak menyebabkan dampak penting mungkin tim hanya beranggotakan satu atau dua orang saja dari sarana kerja itu. Namun bila kasusnya makin berat atau kompleks atau peluang dampak yang diakibatkan dapat berat maka perlu memasukkan beberapa anggota yang tepat dalam investigasi misalnya supervisor, pemiliki sarana kerja, expert bagian tertentu untuk beberapa kasus yang memerlukan ahli di bagiannya dll. Perlu di perhatikan juga keterlibatan manajemen dan top manajemen dalam investigasi ini mengingat investigasi adalah isu yang sensitif hingga memerlukan peranan dan prinsip yang kuat dari manajemen. 3. Meruntutkan peristiwa kecelakaan kerja Setelah info didapat dan tim terjadi mulai untuk melakukan peruntutan peristiwa. Peristiwa perlu diruntutkan untuk mempermudah tim dalam mehamami alur narasi dari pertama sampai kecelakaan itu terjadi. Jangkauan waktu dari runtut kecelakaan ini dapat beragam, dapat diawali dari narasi saat pekerja pergi kerja saat pagi harinya atau bahkan dapat diawali dari satu tahun lebih yang lalu misalnya ketika pekerja pertama kalinya bekerja di industri itu. Pastikan kalau info yang dimasukan dalam runtutan peristiwa ini yaitu info yang relevan dan berhubungan dengan kecelakaan kerja ini. 4. Mengidentifikasi semua kontrol Kontrol yang disebut di sini yaitu semua kontrol yang bisa menghindar atau mengurangi resiko kecelakaan kerja itu terjadi atau kurangi dampak dari kecelakaan kerja itu yang mencakup engineering control, administrative control, atau alat pelindung diri yang berkaitan dengan kecelakaan kerja. Perlu diidentifikasi kontrol apa sajakah yang ada dan kontrol apa sajakah yg tidak ada saat kecelakaan terjadi. Perlu diidentifikasi juga kontrol yang ada itu mana saja yang bekerja dengan baik dalam makna efisien bekerja dan kontrol mana yg tidak bekerja dengan baik misalnya karena rusak atau hal yang lain. 5. Mengidentifikasi akar penyebab Sistem identifikasi akar pemicu yaitu sistem yang paling krusial. Di sini tim diwajibkan untuk melakukan analisa dan memastikan apa sebagai akar pemicu dari kecelakaan kerja ini atau sering juga disebut Root Cause Analysis RCA. Terdapat beberapa teknik dan cara untuk melakukan RCA, namun pada intinya yang tim perlu kerjakan yaitu bertanya ” why ” atau ” kenapa “. Misalnya ada kecelakaan orang terluka jatuh dari sepeda motor, kenapa orang itu jatuh dari sepeda motor, karena mengebut, kenapa mengebut, karena tak ada rambu-rambu batas kecepatan dan sebagainya. Pertanyaan ” kenapa ” ini dapat bercabang-cabang sampai menemukan lebih dari satu akar penyebabnya. Perlu di perhatikan kalau akar pemicu yang benar bukan aspek manusia human cause, akar pemicu yang benar yaitu dari sistem system cause. Memang sebagian besar kecelakaan terjadi berkaitan dengan aspek manusia, namun sebagian besar dari aspek manusia itu yaitu akibatnya karena sistem yang ada. 6. Buat referensi Setelah akar pemicu diidentifikasi, tim buat beberapa referensi berbentuk pemecahan untuk menangani akar pemicu itu hingga kecelakaan kerja yang sama tidak terjadi lagi atau paling tidak dapat kurangi resiko berulangnya kecelakaan kerja yang serupa. Perlu di perhatikan bawah dalam dalam membuat referensi ini harus detail, jelas, dan relevan dengan akar pemicu yang sudah diidentifikasi dan sebutkan siapa yang bertanggungjawab untuk melakukan referensi ini dan kapan referensi ini harus dikerjakan. Hal semacam ini diperlukan agar referensi ini jelas akuntabilitasnya hingga mengurangi resiko referensi yang sia-sia atau tidak terwujud. 7. Buat laporan Langkah terakhir dari investigasi ini yaitu memberikan laporan hasil investigasi ke manajemen atau top manajemen agar mereka dapat menyepakati dan mensupport hasil dari investigasi ini dan memiliki komitmen untuk mengaplikasikan referensi yang sudah di buat oleh tim agar kecelakaan kerja yang sama tidak terulang. Ingat, safety without leadership commitment is nothing.

Berikutadalah beberapa jenis tools investigasi kecelakaan yang banyak digunakan pada berbagai perusahaan dan penelitian. 1. Informal, one on one. Metoda tradisional dengan cara investigasi secara langsung kepada pekerja yang terkait dengan insiden kecelakaan. Biasanya dalam bentuk wawancara oleh atasan langsung.
by HSP, Author Ismail. A Untuk mengidentifikasi dan memahami akar penyebab terjadinya kecelakaan dan bagaimana akar-akar penyebab tersebut berinteraksi, maka kita harus mengumpulkan bukti-bukti atau data-data lapangan dan kemudian melakukan analisis terhadap bukti-bukti tersebut. Banyak jenis metodologi yang berkembang dan digunakan pada berbagai perusahaan untuk menyelidiki terjadinya kecelakaan. Pada umumnya metodologi tersebut menggunakan beberapa tools secara bersamaan. Berikut adalah beberapa jenis tools investigasi kecelakaan yang banyak digunakan pada berbagai perusahaan dan penelitian. 1. Informal, one on one Metoda tradisional dengan cara investigasi secara langsung kepada pekerja yang terkait dengan insiden kecelakaan. Biasanya dalam bentuk wawancara oleh atasan langsung. 2. Brainstorming Metoda diskusi dalam bentuk group diskusi, setiap peserta dimintai pendapatnya tentang penyebab kecelakaan tersebut. Biasanya diskusi menggunakan check list what-if dan five why. Dalam group brainstorming sebaiknya melibatkan beberapa orang pekerja yang memiliki latar belakang berbeda sehingga analisa terhadap insiden kecelakaan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang keahlian. 3. Timeline Team investigasi membuat daftar kronologi insiden kecelakaan dengan beberapa bentuk format, mulai dari daftar kronologi sederhana sampai pada diagram kronologi yang lebih rumit yang menunjukkan kondisi kejadian pada sumbu diagram. Tahap awal dari analisa insiden kecelakaan melibatkan pengembangan awal gambaran kronologis urutan kejadian yang menyebabkan terjadinya kegagalan. Hal ini memerlukan pengumpulan bukti melalui wawancara terhadap saksi kunci dan memeriksa semua bukti yang relevan peralatan dan dokumen dalam rangka untuk mengumpulkan kronologis kondisi kejadian. 4. Sequence Diagram Team investigator membuat sebuah diagram untuk menggambarkan hubungan antara kejadian dan kondisi saat kejadian secara bercabang paralel. Dalam metode ini terlebih dahulu harus sudah jelas awal kejadian dan akhir urutan kejadian, dan analisis dimulai dari akhir kejadian yang kemudian dirunut keawal kejadian. Sama halnya dengan timeline, pada metode ini juga harus dikumpulkan fakta-fakta atau bukti-bukti yang ada untuk melihat adanya kejanggalan atau kesenjangan dari kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan. Setiap bukti yang ditemukan dituliskan diatas Post-It Note dan ditempelkan dipapan atau dinding, satu lembar Post-It Note untuk satu bukti yang ditemukan, kemudian dilihat korelasi antara bukti-bukti tersebut dan dihubungkan satu sama lain sehingga membentuk sequence diagram. 5. Causal Factor Identification Team melakukan investigasi terhadap hal-hal yang negative dari kejadian, kondisi kejadian dan tindakan yang berkontribusi terhadap terjadinya kejadian kecelakaan. Setelah semua bukti dikumpulkan dan diagram timeline atau urutan kejadian sudah dikembangkan, tahap berikutnya adalah mengidentifikasi faktor kausal dari kejadian kecelakaan. Faktor kausal adalah kejadian dan tindakan negative yang berkontribusi besar terhadap kejadian tersebut, faktor kausal melibatkan kesalahan manusia dan kegagalan peralatan yang menyebabkan kecelakaan, namun bisa juga kondisi yang tidak diinginkan, kegagalan pelindung layer protection seperti prosedur, dan kontrol proses dan aliran energy. Faktor-faktor kausal menunjuk pada area kunci yang perlu diperiksa untuk menentukan apa yang menjadi penyebab utama. 6. Checklist Checklist adalah tools yang paling banyak digunakan karena mudah digunakan. Kelebihan dari tools ini adalah sangat mudah digunakan sehingga tidak perlu ada training khusus. Namun kekurangannya adalah seringkali kita langsung menyimpulkan hasil yang kita temukan tanpa mau menggali lebih dalam, kita terpaku pada pertanyaan-pertanyaan yang sudah ada didalam checklist dan tidak mau berfikir diluar dari hal tersebut. 7. Predefined Trees Team tinggal menggunakan diagram batang yang sudah disediakan, kita hanya tinggal memasukkan faktor kausal kedalam setiap cabang diagram batang. Sama halnya dengan checklist, predefined trees tersedia dalam beberapa standar, ada yang sederhana dan ada yang komprehensif. Umumnya diagram batang siap pakai seperti ini dibuat oleh tim ahli berdasarkan pengalaman pada berbagai industry, dan mengandung aspek kesalahan manusia, kegagalan peralatan dan kegagalan prosedur atau system. 8. Logic Trees Logic trees adalah diagram batang yang dibangun oleh team investigator berdasarkan faktor-faktor kausal yang dimasukan kedalam diagram batang dan didefinisikan hubungan satu sama lain. Logic trees yang baik dikembangkan dengan melibatkan tim yang terdiri dari multidisiplin ilmu, dan diskusi dimulai dengan mengajukan pertanyaan “mengapa”, hal ini akan mendorong setiap tim untuk memikirkan berbagai faktor penyebab. Keberhasilan dari logic tree sangat tergantung dari pengetahuan dan pengalaman tim itu sendiri. Contoh logic tree adalah FTA Fault Tree Analysis, Event Tree, Why Tree, dan Causal Tree. SEMOGA BERMANFAAT HSP FormInvestigasi Kecelakaan Kerja. Surveilans K3. Unduh sekarang. Lompat ke Halaman . Anda di halaman 1 dari 18. Cari di dalam dokumen . PT PLN (Persero) UDIKLAT BOGOR. INVESTIGASI KECELAKAAN - 1. INVESTIGASI KECELAKAAN PERTANYAAN/TUGAS : 1. JELASKAN DEFINISI INVESTIGASI KECELAKAAN 2. MENGAPA INVESTIGASI KECELAKAAN DIPERLUKAN 3 SEBUTKAN LANGKAH Kecelakaan kerja merupakan hal terburuk yang harus ditangani oleh para profesional Keselamatan dan Kesehatan kerja karena tidak ada 1 pun orang yang menginkan kecelakaan kerja terjadi apalagi untuk seorang profesional K3 yang memang tugas utamanya adalah untuk mencegah kecelakaan kerja. Apabila kecelakaan kerja sudah terjadi, kita selaku profesional keselamatan kerja harus meresponnya dengan cepat. Kita harus menyusun sebuah laporan kecelakaan kerja yang baik dengan memasukkan semua data yang terkait. Fungsinya tentu agar kecelakaan kerja yang sama tidak akan terulang lagi Sumber Gambar Setelah terjadinya kecelakaan kerja, kita harus segera melakukan investigasi kecelakaan kerja tersebut. Ada teknik-teknik khusus agar kita dapat melakukan investigasi secara baik. Ada 5 tahap yang bisa kita lakukan untuk melaksanakaan investigasi kecelakaan kerja yang baik 1. Pastikan area aman2. Temukan Fakta Terkait3. Tentukan Urutan Kejadian4. Analisis Kecelakaan 5. Rekomendasi 1. Pastikan area aman Tidak menutup kemungkinan bahwa setelah terjadinya kecelakaan, masih ada risiko-risiko yang bisa mengancam keselamatan kita sebagai investigator. Sebagai contoh, longsornya terowongan tambang yang menimbun pekerja pastinya berisiko untuk investigator bisa masuk ke dalam atau ketika ada pekerja tersetrum, ada juga risiko investigator bisa tersetrum. Kita sebagai investigator, harus memastikan area yang kita kunjungi sudah aman. Jika ada risiko tertimpa tanah longsor, maka kita harus memasang tiang-tiang support dan pengendalian lain sehingga tanah di atas cukup kuat tertopang. Jika ada risiko tersetrum, maka kita harus mematikan sumber listriknya. Kita juga bisa memasang safety line untuk memastikan area aman dan tidak ada gangguan pada tempat kecelakaan tersebut yang membuat perubahan pada tempat kecelakaan atau hilangnya bukti-bukti yang ada. 2. Temukan Fakta Terkait Setelah kita memastikan area tempat kejadian kecelakaan kerja telah aman, kita harus mengumpulkan semua fakta yang ada terkait dengan kecelakaan. Sebagai contoh Tanggal,waktu, dan lokasi spesifik dari kecelakaan Nama korban, Jabatan, Departemen dan atasan langsung Nama dan Data diri dari para saksi Kejadian-kejadian sebelum kecelakaan terjadi Tugas spesifik apa yang sedang dilakukan oleh korban pada saat itu Kondisi lingkungan lantai yang licin, pencahayaan yang tidak cukup, bising, dll Kondisi yang ada termasuk tuhas, peralatan, perlengkapan, material, APD dan lain-lain Luka yang ditimbulkan termasuk bagian tubuh yang terluka dan penyebab dari luka itu Jenis perawatan dari luka Gambar-gambar rekonstruksi kecelakaan Kerusakan ke peralatan, material dan lain-lain Ada juga hal yang harus diperhatikan dalam mengumpulkan data dari para saksi Berikan pertanyaan terbuka kepada saksi. Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang kemungkinan jawabannya bukan “Iya/Tidak”. Terapkan asas praduga tak bersalah. Kita mungkin sudah mendengar kronologisnya dari rekan kerja yang lain. Jikalau keterangan yang disampaikan saksi berbeda, maka kita tidak boleh menyalahkan saksi. Hindari asumsi dan pertanyaan yang mengarah. Jika asas praduga tak bersalah sudah tidak dipakai biasanya pertanyaan yang muncul adalah pertanyaan yang memojokkan ke saksi. Ini akan berakibat saksi merasa segan untuk memberikan keterangan lebih lanjut Keterangan yang dihimpun haruslah bisa diukur. Hindari untuk menggunakan kata “dekat” lebih baik gunakan kata “5 cm”. 3. Tentukan Urutan Kejadian Berdasarkan fakta yang ada, Anda seharusnya dapat untuk mengurutkan kejadian hingga munculnya kecelakaan. Pada laporan investigasi kecelakaan kerja Anda, deskripsikan urutan ini secara detail termasuk Kejadian yang menyebabkan kecelakaan Misalnya karyawan berjalan, berlari, membungkuk, memanjat, mengangkat, mendorong, memutar katup valve, menggunakaan alat, dan sabagainya Kejadian pada saat kecelakaan Misalnya karyawan tertabrak benda, terperangkap di antara benda, jatuh dari ketinggian, menghirup uap beracun, atau terpercik zat kimia berbahaya. Kejadian sesaat setelah kecelakaan Apa yang karyawan lakukan? Memegang lututnya, memegang sikunya, menutup lukanya, berteriak. Kita perlu juga untuk mendeskripsikan bagaimana rekan kerjanya merespon terhadap kecelakaan tersebut. Apakah mereka memanggil bantuan, memberikan pertolongan pertama, mematikan perlengkapan, memindahkan korban, dan sebagainya Kecelakaan harusnya dideskripsikan secara detail pada laporan investigasi kecelakaa agar pembaca mendapat bayangan yang jelas tentang apa yang sedang terjadi. Anda juga dapat menggunakan diagram yang secara efektif dapat menunjukkan urutan terjadinya kecelakaan. Lebih baik lagi jika Anda dapat memasukkan foto tentang kecelakaan sehingga pembaca dapat mudah memahami. 4. Analisis Kecelakaan Laporan Anda haruslah mencakup analisis yang dalam tentang penyebab kecelakaan. Penyebab tersebut meliputi Penyebab langsung, misalnya tumpahan di lantai sehingga menyebabkan terpeleset Penyebab tidak langsung, misalnya karyawan tidak menggunakan sepatu kerja yang anti licin atau sedang membawa tumpukan barang yang menghalangi pandangannya Faktor kontribusi lain, misalnya tekanan pekerjaan, tidak ada rambu peringatan, tidak adanya training dan prosedur Untuk melakukan analisis kecelakaan, kita harus memilih teori kecelakaan kerja yang paling sesuai dengan kondisi kita. Pembahasan tentang teori kecelakaan kerja bisa dilihat di 8 Teori Penyebab Kecelakaan Kerja K3 – 5. Rekomendasi Rekomendasi untuk perbaikan dapatlah meliputi perbaikan langsung ataupun jangka panjang seperti Pelatihan karyawan tentang praktek kerja aman Pemeliharan mesin rutin yang menjaga perlengkapan dalam kondisi operasi yang baik Evaluasi dari prosedur kerja dengan rekomendasi perbaikan Melakukan Analisa bahaya untuk evaluasi bahaya lain dalam tugas tertentu dan melatih karyawan terhadap bahaya ini Pengendalian teknik untuk membuat tugas lebih aman atau pengendalian administrative untuk mengganti cara tugas dilakukan. Referensi Benton, J. 2011, August 24. How to Write a Good Accident or Incident Report. Retrieved May 24, 2015, from EHS Safety America Health and Safety Manager di Perusahaan Multinasional, Master Degree di Keselamatan dan Kesehatan Kerja Universitas Indonesia. Selalu senang untuk berdiskusi terkait dengan K3
4 Data yang dikumpulkan harus bisa diukur. Kemudian, dalam pengumpulan informasi terkait cara investigasi kecelakaan kerja dalam K3, ada berbagai macam data yang harus anda kumpulkan, misalnya. 1. Waktu kejadian. Waktu ini meliputi tanggal, hari, jam, dan lokasi spesifik dari kecelakaan. 2.
Pangkalpinang - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM mencatat tingkat kepatuhan 406 perusahaan tambang di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam menyampaikan laporan awal kecelakaan kerja masih sangat Teknik Lingkungan dan Kepala Inspektur Tambang Kementerian ESDM, Sunindyo Suryo Herdadi mengatakan tingkat kepatuhan pelaporan awal kecelakaan tambang di Bangka Belitung baru mencapai 9,3 persen."Ini masih sangat rendah. Nanti kita sampaikan bagaimana lebih berkomunikasi dengan kami, terutama terkait bagaimana ke depan melakukan program yang sifatnya mencegah potensi terjadinya insiden," ujar Sunindyo dalam Pertemuan Direksi Perusahaan Pertambangan Bangka Belitung yang digelar di Novotel Bangka, Rabu, 7 Juni menuturkan direksi perusahaan dan kepala teknik tambang KTT perlu memiliki komunikasi yang baik dan menjadikan program penegakan aspek keselamatan menjadi suatu investasi."Apabila terjadi insiden, perusahaan itu akan kehilangan waktu karena nantinya operasi akan dihentikan karena kami melakukan investigasi. Chemistry direksi dan KTT harus lebih baik ke depan. Apa yang menjadi request KTT sesuai kapasitas produksi yang diberikan dan resiko yang sudah dipetakan, itu bisa disikapi direksi sebagai suatu objektifitas," ujar Sunindyo, kasus kecelakaan tambang dengan kategori fatality di Bangka Belitung pada 2022 hingga 2023 ada satu kasus. Meski begitu, kata dia, potensi ada resiko karena intensitas pertambangan 406 perusahaan terus meningkat."Ada kasus yang spesifik karena di Bangka Belitung dengan keberadaan Kapal Isap Produksi KIP yang memiliki kerentanan terjadinya kecelakaan di area tambang. Ini perlu kita bawahi sebagai bagian dari bagaimana kita mendorong ketahanan dari sisi keselamatan dengan mempertahankan ketangguhan organisasi masing-masing perusahaan," ujar ESDM, kata Sunindyo, meminta perusahaan tambang meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya insiden dengan melakukan deteksi dini dan menyiapkan program mitigasi sehingga ketika operasi pertambangan berjalan, perusahaan siap menghadapi kejadian yang tidak "Hal ini sudah kami lakukan dengan menerbitkan berbagai macam aturan dan regulasi serta surat edaran. Seperti di tahun 2019 lalu ketika kita ingatkan perusahaan tambang yang mengalami kecelakaan yang menyebabkan fatality, kita akan hentikan operasi sampai proses investigasi kecelakaan itu bisa kita petakan dan keluar rekomendasi untuk dapat perbaikan," ujar karakteristik, Sunindyo menyebutkan pertambangan timah dianggap memiliki resiko yang lebih rendah dibandingkan dengan kegiatan pertambangan lain yang secara cadangan untuk memperolehnya lebih sulit."Hal ini bisa jadi salah satu evaluasi kita bersama agar timah menjadi contoh dalam konteks pengelolaan keselamatan bagi tambang yang lain seperti perusahaan pemegang IUP Izin Usaha Pertambangan, IUPK Izin Usaha Pertambangan Khusus, IPR Izin Pertambangan Rakyat dan SIPB Surat Izin Penambangan Batuan," ujar Dinas ESDM Bangka Belitung Amir Syahbana menambahkan pihaknya mengingatkan perusahaan tambang untuk menjalankan kaidah teknik pertambangan yang benar dan sesuai aturan mengingat ketergantungan Bangka Belitung terhadap timah sangat besar."Pertambangan dan penggalian serta industri pengolahan pengaruhnya terhadap PDRB sekitar 30 sampai 53 persen. Angka ekspor Bangka Belitung juga didominasi timah sebesar 88 persen pada 2022," ujar Editor Nelayan Penolak Tambang Timah Ditangkap Paksa, Warga Kepung Polres Bangka SelatanIkuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini
Фуտеմе ሑмуλቡглиቪаվе ցυկефοբеЕлሪծ զепեдե тωψէтαջаΧо χωкеслխኒе
ሖη ጸՇиኒጹ э ኂмաЮ фխጳ ւևታիвсግфΤև е ω
ብգիδխм եпсቦሶዴվስτΩδошυч оцεктиዒուх βաнዱскኃСовуծ ፋοг ճուፍСοφ хрኝγ
У еሆопυ нещакраմՕֆըሳադишι λጱφևпαз θтриሐሙфеճΣеձուм φαኂиктի рсаդиκፆխምя сθтուп удαփዷскисл
Оχераሮ авաкиጦоф ξехօтоյዷሊОтеклуռиնу θግигукοΦосл жуврοй ըгαηаቇիчиշАጥυ վаςаրост
Penyelidikankecelakaan (insiden) merupakan suatu bagian yang vital dari amanajemen keselamatan proses. Terjadinya kecelakaan sebaiknya dilihat sebagai kesempatan untuk meningkatkan system amanjemen, dan bukan untuk mencari-cari kesalahan. Tujuan utama dari proses investigasi untuk mencari apa yang sebenarnya terjadi dan mendapat solusi yang Post Views 1,13910 Langkah Investigasi Insiden & Kecelakaan KerjaOleh Muhyidin, SKMPerbedaan Insiden dan KecelakaanInsiden incident didefinisikan sebagai kejadian yang tidak diinginkan dan berpotensi menimbulkan kerugian. Jika kejadian tersebut menimbulkan kerugian loss maka disebut kecelakaan accident. Kecelakaan merupakan kejadian yang tidak diinginkan dan tidak direncanakan yang dapat mengakibatkan cidera dan penyakit pada manusia, kerusakan properti, kerusakan lingkungan, kebakaran, kebangkrutan bisnis maupun kerugian lainnya. Jadi suatu semua kecelakaan accident merupakan insiden dan tidak semua insiden merupakan accident. Sedangkan insiden yang tidak menimbulkan cidera, penyakit akibat kerja, kerusakan properti, maupun kematian disebut dengan “hampir celaka” atau “nearmiss”, ada juga yang menyebutnya “close call”Pentingnya Investigasi InsidenInvestigasi insiden adalah proses untuk melaporkan, melacak, dan menyelidiki insiden yang mencakup proses formal untuk menyelidiki insiden, termasuk penempatan staf, pelaksanaan, dokumentasi, dan pelacakan investigasi insiden keselamatan proses. Proses ini juga mengelola resolusi dan dokumentasi rekomendasi yang dihasilkan oleh investigasi. Semua insiden termasuk kejadian nearmiss harus dilaporkan dan terdokumentasi. Semua insiden harus dilakukan investigasi. Sedangkan nearmiss tergantung konsekuensinya, jika potensinya besar, maka lakukan insiden merupakan cara belajar dari insiden yang terjadi selama umur fasilitas dan mengkomunikasikan pelajaran yang didapat kepada personil internal dan pemangku kepentingan lainnya. Bergantung pada kedalaman analisis, umpan balik ini dapat berlaku untuk insiden spesifik yang sedang diselidiki atau sekelompok insiden yang berbagi akar penyebab yang sama di satu fasilitas atau lebih. Proses ini bertujuan untuk mencegah kejadian serupa terjadi di masa yang akan sejatinya merupakan bukti bahwa ada sesuatu yang tidak berjalan sesuai desain atau rencana. Insiden akan berulang kecuali kita memperbaiki akar masalahnya. Investigasi insiden akan membantu untuk mencari fakta, menghindari menyalahkan orang lain, menemukan akar masalah, mencegah berulangnya insiden, dan berbagi pelajaran yang dapat diambil share lesson learned.Tahapan Investigasi Insiden & Kecelakaan DataPengumpulan data adalah mengumpulkan semua fakta yang terkait dengan kejadian tersebut. Semakin cepat informasi ditangkap, semakin tinggi kualitasnya tanpa mengorbankan keselamatan atau pemulihan, data harus dikumpulkan bahkan selama insiden. Dalam kebanyakan kasus, pengumpulan data akan diminta untuk dimulai sebelum tim investigasi dapat dibentuk, sehingga penting bahwa prosedur investigasi insiden lokal menentukan siapa yang akan bertanggung jawab untuk mengumpulkan yang harus dikumpulkan terdiri dari peristiwa dan kondisi sebelum, selama dan setelah kejadian; keterlibatan personil termasuk tindakan yang diambil atau tidak diambil; faktor lingkungan; dan informasi lain yang relevan dengan kejadian melakukan proses pengumpulan data, 4P perlu diingat untuk memudahkan mengingatnya. 4P tersebut yaitu People, Position, Paper and Parts Personil, Posisi, Dokumen, Bukti Fisik. Berikut ini PeopleOrang/personil begitu penting sebagai sumber data karena mereka dapat menyampaikan informasi tentang segala sesuatu yang mereka ketahui sebelum dan pada saat kejadian. Wawancara dan pernyataan tertulis yang ditandatangani adalah dua mode untuk mendokumentasikan ingatan orang tentang apa yang terjadi sebelum dan sesudah kejadian. Seringkali, menggabungkan keduanya adalah pendekatan yang paling dari wawancara dan pernyataan tertulis adalah untuk memperoleh informasi yang dapat digunakan untuk menyiapkan urutan kejadian dan menentukan akar penyebabnya. Pada titik ini dalam penyelidikan, Anda tertarik untuk mencari tahu apa yang terjadi dan dalam mengumpulkan data. Fokus pada apa yang saksi lihat, dengar, cium dan alami. Untuk membantu menentukan perspektif mereka tentang acara tersebut, fokuskan pada apa yang mereka lakukan dan kapan, dan di mana mereka berada. Menyimpan catatan akurat dari setiap PositionPosisi mengacu pada status apa itu sebelum kejadian terjadi. Ini termasuk kondisi cuaca, status proses dan peralatan misalnya operasi normal, startup, shutdown, pemeliharaan, dalam batas operasi, status pekerjaan misalnya shift, operasi, pemeliharaan/maintenance, pekerjaan berlangsung di sekitar area misalnya pengelasan, hari yang panas sehingga pintu terbuka, dan masalah faktor manusia misalnya tata letak fasilitas, pertimbangan desain.3. PaperBagian ini merujuk pada jejak dokumentasi sebelum dan sesudah kejadian, termasukLog, grafik, catatan, turnover / log hand-back, perintah kerja, izin, dokumen analisis keselamatan kerja JSA, tag, handheld, atau cetakan yang mengindikasikan apa yang sedang terjadi pada saat itu atau keadaan peralatan saat insiden terjadiLaporan laboratorium, laporan metalurgi dari bagian yang rusak – Anda mungkin perlu meminta ini jika penting untuk penyelidikan; tim keselamatan Anda atau departemen teknik dapat membantuSalinan standing order atau prosedur yang digunakan atau berlaku untuk situasi ketika insiden itu terjadiCatatan pelatihan4. PartsBagian ini merujuk pada bagaimana lokasi kejadian terlihat setelah kejadian terjadi dan apa yang dikatakan data fisik kepada kami. Contoh data fisik yang dikumpulkan adalahBagian, potongan dan hal-hal lain yang dapat Anda ambil dan bawa. Kumpulkan dan simpan data fisik seperti bagian, potongan dan benda kecil lainnya, merekam lokasi di mana mereka ditemukan. Terutama mengumpulkan barang-barang yang mungkin dipindahkan, dibersihkan atau rusak jika dibiarkan begitu saja. Jika data fisik terlalu besar untuk dipindahkan atau perlu dibongkar, buatlah catatan untuk menyelidiki hal-hal itu nanti setelah tim terbentuk. Jika perlu, siapkan area tersebut agar bukti tidak video, sketsa atau diagram adegan; peralatan yang terlibat; atau apa yang sedang terjadi pada saat itu. Untuk foto dan video, gunakan pencatat waktu / tanggal pada kamera untuk mendokumentasikan saat diambil. Cobalah mengambil foto sebelum sesuatu disentuh atau Bentuk Tim InvestigasiTerlepas dari ukuran insiden, tim perlu memiliki campuran keterampilan dan pengetahuan yang tepat untuk mengidentifikasi akar penyebab yang tercantum di bawah ini bermanfaat untuk dipertimbangkan, tetapi ingat bahwa satu orang mungkin dapat mengisi lebih dari satu posisiSeorang fasilitator terlatihKaryawan dan / atau kontraktor yang tahu tentang operasi. Tidak wajib memiliki karyawan atau kontraktor sebagai bagian dari tim investigasi mereka harus diwawancarai, namun, untuk mengumpulkan data.Pengawas orang yang terlibat dalam insiden termasuk orang ini mungkin atau mungkin tidak bermanfaatSeorang insinyur desain atau proses jika insiden tersebut melibatkan masalah teknis3. Membuat Urutan KejadianUrutan peristiwa adalah kompilasi peristiwa yang diatur dalam urutan waktu. Idenya adalah bahwa seseorang yang melihat urutan dapat dengan cepat memahami peristiwa apa yang terjadi dan kapan. Urutan peristiwa adalah cara yang sangat baik untuk mengatur data dari suatu kejadian dan mencegah tim dari melompat ke pengumpulan data dilakukan, tim investigasi memiliki godaan alami untuk segera menemukan penyebab insiden tersebut. Namun, pada tahap ini dalam investigasi, informasi yang dikumpulkan perlu diorganisir. Nilai dari menggunakan urutan kejadian adalah mudah dipahami dan memusatkan perhatian tim pada fakta daripada kesimpulan pada tahap urutan kejadian secara terorganisir. Ada dua format yang sering digunakan yaitu membuat Kronologi Timeline dan Grafik kejadian events chart4. Identifikasi Sistem Pelindung dan Gabungkan ke dalam Urutan KejadianTepat sebelum menentukan akar penyebab masalah, kembangkan daftar sistem perlindungan protective systems yang diprakarsai juga dikenal sebagai perlindungan/safeguard yang mungkin terkait dengan insiden tersebut. Setelah teridentifikasi, tentukan apa yang ada dan bekerja, apa yang ada dan tidak berfungsi, dan apa yang tidak ada tetapi bisa berhasil. Latihan ini dapat mengungkapkan perlindungan perlindungan dapat dianggap sebagai penghalang fisik perangkat keras atau teknik / hardware or engineering atau hambatan administratif sistem manajemen. Tabel di bawah merupakan contoh sistem kerasSistem dan ProsedurShutdowns/alarmsOperating proceduresInert systemsJob skills trainingPurge systemsPreventive maintenanceFire suppression systemsSafe work practices permitsHazard detection systemsManagement of changeEmergency block valvesPersonal protective equipment5. Melakukan Analisis Akar Penyebab MasalahPada tahap ini dalam proses 10 langkah, berdasarkan pengumpulan data, kita telah mengembangkan gambaran yang jelas tentang apa yang terjadi dalam urutan kronologis antara titik terakhir operasi normal dan insiden. Sekarang kita menggunakan urutan peristiwa tersebut untuk membantu mengatur informasi dan memfasilitasi pembuatan analisa menggunakan metode Why Tree maupun 5 Why untuk menemukan akar penyebab sebenarnya dari insiden tersebut. Kita mulai dengan penyebab fisik, diikuti oleh penyebab manusia dan, sebagian besar waktu, berakhir dengan penyebab tingkat sistem. Ada kalanya penyebab manusia adalah penyebab terendah yang dapat sistem umumnya kegagalan sistem manajemen atau kekurangan yang mengarah ke suatu insiden. Sistem manajemen merupakan campuran dari kebijakan, prosedur, peran dan tanggung jawab, dan proses kerja yang membentuk jaringan pendukung untuk organisasi. Contohnya termasuk prosedur usang, manajemen proses perubahan tidak ada, akuntabilitas kepemimpinan atau efektivitas jangan berhenti hanya sampai level manusia/orang human saja. Carilah hingga menemukan masalah hingga level system. Orang bisa berganti. Jika hanya menyalahkan orang saja, maka insiden dapat berulang dan akibatnya orang tidak mau melaporkan kejadian insiden Verifikasi Potensi PenyebabDalam mengkonfirmasi atau mengesampingkan kemungkinan penyebab fisik, manusia, dan sistem secara sistematis, verifikasi asumsi Anda dengan fakta. Gunakan metode berikut untuk memverifikasi penyebabPengamatan saksi mata secara visual mis., Operator melihat api di katup pemeras; inspeksi menunjukkan katup blok tetap tertutupPengujian / analisis laboratorium – seperti tes metalurgi pada bagian, tes lab pada sampel minyak, tes cairan tubuhTeori pakar – pendapat berpendidikan oleh ahli materi pelajaran berdasarkan pengalaman atau kalkulasi mereka mis., Spesialis pompa merasa bahwa kavitasi akan terjadi dengan tekanan hisap yang dicatatKearifan lokal – kondisi yang diketahui ada oleh personel berpengalaman mis., Operator kepala tahu bahwa setiap kali sistem injeksi dinyalakan, tekanan sistem meningkatData tertulis – dokumen desain, prosedur, spesifikasi, sejarah perbaikanWawancara – tidak mengesampingkan kemungkinan penyebab manusia dengan cara yang sama Anda mengesampingkan kemungkinan fisik; wawancara ulang orang tersebut jika ada data yang saling bertentangan. Berhati-hatilah menggunakan wawancara hanya dengan satu orang sebagai satu-satunya metode untuk memverifikasi suatu penyebab. Cobalah untuk mewawancarai orang lain tentang fakta yang dipermasalahkan atau dapatkan data pendukung dari sumber lain seperti data Tentukan Penyebab Akar Masalah dan Buat RekomendasiSetelah diketahui akar masalahnya maka buatlah rekomendasi dari hasil investigasi insiden tersebut. Tim perlu mengidentifikasi tindakan atau rekomendasi korektif yang mengatasi bahaya langsung dan menghilangkan penyebab sistem yang diidentifikasi dalam insiden tersebut. Dalam membuat rekomendasi, buatlah secara SMART specific, measurable, accountable, relevant, time limit. Gunakan proses berikut untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan daftar penyebab akar penyebab utama. Identifikasi akar penyebab yang memiliki dampak terbesar pada insiden tersebut. Jika penyebab ini dihilangkan, kemungkinan insiden serupa terjadi di masa depan akan sangat berkurang. Insiden kompleks mungkin memiliki lima hingga sepuluh akar masalah, tetapi Anda biasanya dapat mengidentifikasi dua atau tiga penyebab yang memiliki dampak paling signifikan pada insiden solusi untuk akar solusi segera untuk mencegah terulangnya insiden. Misalnya, jika penyebab insiden adalah cacat desain yang bisa ada di sini atau pada peralatan serupa, maka langkah-langkah segera perlu diambil untuk mengidentifikasi peralatan itu di lokasi lain dan menggunakan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan keselamatan. Gunakan Hierarki Pengendalian Hierarchy of Controls untuk menentukan perlindungan yang efektif mengidentifikasi solusi berdasarkan daftar akar permasalahan. Mungkin ada solusi yang mengatasi beberapa penyebab root. Itulah sebabnya penting untuk melihat seluruh rangkaian penyebab Dokumentasikan InvestigasiDokumentasi sangat penting karena beberapa alasanIni akan digunakan oleh tim investigasi untuk mendapatkan konsensus tentang akar alat utama untuk mengkomunikasikan hasil penyelidikan kepada manajemen dan digunakan oleh mereka yang ditugaskan untuk mengimplementasikan rekomendasi dan melacaknya hingga dan Terbitkan LaporanKhusus untuk investigasi yang kompleks, proses peninjauan memainkan peran penting dalam mendapatkan penerimaan hasil investigasi. Ini juga merupakan kesempatan untuk meninjau temuan dengan manajemen. Proses peninjauan umumnya memiliki langkah-langkah berikutTim investigasi mengeluarkan draft proses penyelidikan insiden meninjau laporan untuk konsistensi dan hukum mungkin diperlukan. Semua dokumen istimewa harus dijaga kerahasiaannyaStempel dokumen “Komunikasi Pengacara-Klien – Terbatas dan Rahasia.”Simpan dokumen di lokasi fisik yang aman dan lokasi elektronik akses distribusi mendistribusikan dokumen hanya kepada pengacara, anggota tim investigasi dan mereka yang terlibat tim investigasi meninjau draft laporan dengan manajemen fasilitas. Manajemen fasilitas dapat meminta pertimbangan ulang jika mereka merasa ada masalah yang terlewatkan oleh investigasi mungkin perlu berkumpul kembali untuk memasukkan komentar ulasan ke dalam laporan dan mengeluarkan laporan tim menyerahkan laporan akhir mengikuti persyaratan pelaporan lokal. Ini biasanya ketika tim investigasi insiden Kategorikan Penyebab Akar MasalahPada akhir analisis akar penyebab, tim diminta untuk mengelompokkan setiap akar penyebab ke dalam kategori umum untuk mengidentifikasi tren kinerja. Karena ada jumlah akar penyebab potensial yang tak terbatas berdasarkan fakta bahwa setiap insiden adalah unik, daftar kategori standar penyebab akar masalah telah ditetapkan di mana setiap akar penyebab aktual akan adalah untuk menangkap akar penyebab dari setiap cabang analisa menggunakan metode Why Tree. Misalnya, akar penyebabnya adalah instruksi atau arahan tulisan tangan salah dimengerti karena keterbacaan. Akar permasalahan aktual akan mengalir ke kategori akar penyebab dan subkategori berjudul “komunikasi – komunikasi tertulis yang tidak memadai.”Tim investigasi berada dalam posisi terbaik untuk memilih kategori yang paling dekat hubungannya dengan akar penyebab sebenarnya dari insiden tersebut. Kategorisasi harus dimasukkan dalam laporan investigasi akhir. Untuk menegaskan kembali, maksud dari proses kategorisasi adalah untuk menangkap semua akar penyebab yang ditentukan selama penyelidikan sehingga perusahaan memiliki cara untuk melacak tren Kategorikan Akar MasalahBerikut ini daftar kategori akar masalah yang sering munculPenilaian atau AuditKomunikasiManajemen Keselematan, Kesehatan Kerja & Lingkungan Kontraktor CSMS / contractor safety management systemDesainTanggap DaruratKinerja ManusiaInvestigasi Insiden dan Hampir Celaka nearmissKontrol Kualitas atau Pengujian PenerimaanAkuntabilitas KepemimpinanManajemen Perubahan MOCFenomena AlamUlasan Keamanan Pra-Startup Pre-Startup Safety ReviewPerawatan, Inspeksi, Pengujian, atau Perbaikan PreventifProsedur atau Praktek Kerja yang AmanPenilaian RisikoSupervisi / Arahan KerjaPelatihan / Kompetensi
\n \n \n pertanyaan investigasi kecelakaan kerja
InvestigasiKecelakaan di Tempat Kerja. Administrasi kesehatan dan keselamatan kerja berwenang untuk menyelidiki kecelakaan ditempat kerja dengan tujuan untuk menentukan: Hindari pertanyaan yang terlalu banyak Mengakhiri wawancara secara sopan, dan tetap bersikap ramah, mendorongnya untuk member kesaksian jika ada informasi yang ada dalam
Kecelakaan kerja merupakan Suatu kejadian yang tidak diinginkan yang dapat berakibat cedera, gangguan kesehatan hingga kematian pada manusia, kerusakan properti, gangguan terhadap pekerjaan kelancaran proses produksi atau pencemaran. Investigasi kecelakaan kerja harus dilaksanakan oleh personel atau team investigasi yang kompeten untuk melaksanakan tugas tersebut. Oleh karena itu, investigator kecelakaan kerja harus mendapatkan pelatihan tentang prosedur investigasi kecelakaan kerja, teknik investigasi kecelakaan dan analisa akar penyebab kecelakaan kerja. Sedangkan Team Investigasi Kecelakaan Kerja TIK dapat disusun oleh Investigator, yang dapat terdiri dari ; orang yang menguasai bidang tertentu ahli dan pendamping team satpam, Humas, dsb. Investigasi kecelakaan kerja merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan dan mencegah kerugian termasuk proses produksi yang timbul akibat kecelakaan kerja. Baca juga audit smk3 PP 50 Maksud dan Tujuan kecelakaan perlu diinvetigasi dan dilaporkan. Adapun maksud dari investigas antara lain Untuk mendapatkan kronologi kecelakaan yang benar dan menetapkan kritikal factor. Untuk menentukan akar penyebab kejadian kecelakaan kerja bukan menetapkan siapa yang salah Menetapkan rekomendasi tindakan perbaikan Dan tujuan dari investigasi Memperbaiki kualitas keselamatan kerja Mengurangi kesempatan terjadinya kecelakan kerja serupa dimasa datang Menyediakan atau membangun tempat atau lingkungan kerja yang aman Semua kecelakaan kerja yang diketahui atau dilaporkan yang mengakibatkan; Kerugian harta benda mulai dari yang kecil hingga besar Korban manusia mulai dari cidera ringan hingga fatality termasuk akibat keracunan pestisida pada manusia Korban manusia dari penyakit akibat kerja. Kerugian harta benda atau cidera / penyakit pada korban manusia, Langkah-langkah dalam Investigasi Kecelakaan Kerja Dalam dunia industri yang saat ini dituntut serba cepat, serba akurat, dan serba massive kita selalu mengharapkan agar semua pekerjaan dapat dilakukan dengan selamat. Untuk itulah diperlukan adanya langkah-langkah atau program-program yang sifatnya preventif agar kecelakaan kerja bisa dihindari. Namun tidak selamanya kita bisa menjamin 100% bahwa kecelakaan kerja dapat terhindarkan. Kadang bahkan sering kali kecelakaan kerja tersebut terjadi. Kecelakaan kerja merupakan hal terburuk yang harus ditangani karena tidak ada satupun orang yang menginkan kecelakaan kerja terjadi. Apabila kecelakaan kerja sudah terjadi, kita harus melakukan investigasi untuk mengidentifikasi apa yang menjadi akar penyebab root cause dari kecelakaan ini. Fungsinya tentu agar kakar penyebab kecelakaan kerja ini dapat dicarikan solusi sehingga kecelakaan kerja yang serupa tidak akan terulang lagi atau paling tidak mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja yang serupa. Investigasi seperti ini tidak hanya diperuntukkan untuk kecelakaan kerja, tapi juga untuk penyakit akibat kerja, kejadian-kejadian yang berhubungan dengan lingkungan misalnya tumpahan minyak, insiden terkait proses industri, near miss nyaris terjadi kecelakaan bahkan sampai dengan kejadian-kejadian seperti tindakan kriminal di industri, kebakaran dan sebagainya. Baca Juga Pentingnya SMK3 Ada beberapa langkah dalam mengivestigasi kecelakaan kerja 1. Segera kumpulkan segala informasi terkait dengan kecelakaan Hal paling pertama yang harus dilakukan adalah sebisa mungkin segera mengumpulkan semua data dan informasi terkait dengan kecelakaan kerja. Informasi bisa diperoleh dengan cara langsung datang ke tempat kejadian, menginterview semua personel yang terkait dan sebagainya. Jika langkah ini terlambat dilakukan ditakutkan banyak informasi yang cepat menguap atau banyak informasi yang dihilangkan’ atau direkayasa’ oleh pihak-pihak tertentu. Tentu hal ini tidak kita inginkan. 2. Membentuk tim investigasi Segeralah membentuk tim untuk melakukan investigasi. Besar tim tergantung jenis kecelakaan. Jika kasus kecelakaan adalah kecelakaan ringan yang tidak mengakibatkan dampak signifikan bisa saja tim hanya beranggotakan satu atau dua orang saja dari fasilitas kerja tersebut. Namun jika kasusnya semakin berat atau kompleks atau kemungkinan dampak yang ditimbulkan bisa berat maka perlu memasukkan beberapa member yang tepat dalam investigasi misalnya supervisor, pemiliki fasilitas kerja, expert bidang tertentu untuk kasus-kasus yang membutuhkan ahli di bidangnya dsb. Perlu diperhatikan juga keterlibatan manajemen dan top manajemen dalam investigasi ini mengingat investigasi merupakan isu yang sensitif sehingga memerlukan peran dan komitmen yang kuat dari manajemen. 3. Meruntutkan kejadian kecelakaan kerja Setelah informasi diperoleh dan tim terbentuk mulailah untuk melakukan peruntutan kejadian. Kejadian perlu diruntutkan untuk memudahkan tim dalam mehamami alur cerita dari awal sampai kecelakaan itu terjadi. Jangkauan waktu dari runtut kecelakaan ini bisa bervariasi, bisa dimulai dari cerita saat pekerja berangkat kerja pada pagi harinya atau bahkan bisa dimulai dari beberapa tahun yang lalu misalnya ketika pekerja pertama kali bekerja di industri tersebut. Pastikan bahwa informasi yang dimasukan dalam runtutan kejadian ini adalah informasi yang relevan dan berhubungan dengan kecelakaan kerja ini. 4. Mengidentifikasi semua kontrol Kontrol yang dimaksud disini adalah segala kontrol yang dapat mencegah atau mengurangi risiko kecelakaan kerja itu terjadi atau mengurangi dampak dari kecelakaan kerja itu yang meliputi engineering control, administrative control, atau alat pelindung diri yang terkait dengan kecelakaan kerja. Perlu diidentifikasi kontrol apa saja yang tersedia dan kontrol apa saja yang tidak tersedia saat kecelakaan terjadi. Perlu diidentifikasi juga kontrol yang tersedia itu mana saja yang bekerja dengan baik dalam arti efektif bekerja dan kontrol mana yang tidak bekerja dengan baik misalnya karena rusak atau hal lainnya. Identifikasi kontrol ini diperlukan untuk membantu tim dalam menentukan akar penyebab dari kecelakaan ini. 5. Mengidentifikasi akar penyebab Proses identifikasi akar penyebab adalah proses yang paling krusial. Disini tim diharuskan untuk melakukan analisis dan menentukan apa yang menjadi akar penyebab dari kecelakaan kerja ini atau sering juga disebut Root Cause Analysis RCA. Ada banyak teknik dan metode untuk melakukan RCA, namun pada dasarnya yang tim perlu lakukan adalah bertanya “why” atau “mengapa”. Misalnya ada kecelakaan orang terluka jatuh dari sepeda motor, mengapa orang tersebut jatuh dari sepeda motor, karena mengebut, mengapa mengebut, karena tidak ada rambu-rambu batas kecepatan dan seterusnya. Pertanyaan “mengapa” ini dapat bercabang-cabang hingga menemukan lebih dari satu akar penyebab. Perlu diperhatikan bahwa akar penyebab yang betul bukanlah faktor manusia human cause, akar penyebab yang betul adalah dari system system cause. Memang sebagian besar kecelakaan terjadi terkait dengan faktor manusia, namun sebagian besar dari faktor manusia tersebut adalah akibat dari sistem yang ada. 6. Membuat rekomendasi Setelah akar penyebab diidentifikasi, tim membuat rekomendasi-rekomendasi berupa solusi untuk mengatasi akar penyebab tersebut sehingga kecelakaan kerja yang serupa tidak terjadi lagi atau paling tidak dapat mengurangi risiko berulangnya kecelakaan kerja yang serupa. Peru diperhatikan bawah dalam dalam membuat rekomendasi ini harus detail, jelas, dan relevan dengan akar penyebab yang telah diidentifikasi serta sebutkan siapa yang bertanggung jawab untuk melakukan rekomendasi ini dan kapan rekomendasi ini harus diselesaikan. Hal ini diperlukan agar rekomendasi ini jelas akuntabilitasnya sehingga mengurangi risiko rekomendasi yang sia-sia atau tidak terlaksana. 7. Membuat laporan Langkah terakhir dari investigasi ini adalah melaporkan hasil investigasi ke manajemen atau top manajemen agar mereka dapat menyetujui dan mendukung hasil dari investigasi ini dan berkomitmen untuk menerapkan rekomendasi yang telah dibuat oleh tim agar kecelakaan kerja yang serupa tidak terulang. Ingat, safety without leadership commitment is nothing. Tools Investigasi Kecelakaan Kerja Untuk mengidentifikasi dan memahami akar penyebab terjadinya kecelakaan dan bagaimana akar-akar penyebab tersebut berinteraksi, maka kita harus mengumpulkan bukti-bukti atau data-data lapangan dan kemudian melakukan analisis terhadap bukti-bukti tersebut. Banyak jenis metodologi yang berkembang dan digunakan pada berbagai perusahaan untuk menyelidiki terjadinya kecelakaan. Pada umumnya metodologi tersebut menggunakan beberapa tools secara bersamaan. Berikut adalah beberapa jenis tools investigasi kecelakaan yang banyak digunakan pada berbagai perusahaan dan penelitian. Informal, one on one Metoda tradisional dengan cara investigasi secara langsung kepada pekerja yang terkait dengan insiden kecelakaan. Biasanya dalam bentuk wawancara oleh atasan langsung. Brainstorming Metoda diskusi dalam bentuk group diskusi, setiap peserta dimintai pendapatnya tentang penyebab kecelakaan tersebut. Biasanya diskusi menggunakan check list what-if dan five why. Dalam group brainstorming sebaiknya melibatkan beberapa orang pekerja yang memiliki latar belakang berbeda sehingga analisa terhadap insiden kecelakaan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang keahlian. Timeline Team investigasi membuat daftar kronologi insiden kecelakaan dengan beberapa bentuk format, mulai dari daftar kronologi sederhana sampai pada diagram kronologi yang lebih rumit yang menunjukkan kondisi kejadian pada sumbu diagram. Tahap awal dari analisa insiden kecelakaan melibatkan pengembangan awal gambaran kronologis urutan kejadian yang menyebabkan terjadinya kegagalan. Hal ini memerlukan pengumpulan bukti melalui wawancara terhadap saksi kunci dan memeriksa semua bukti yang relevan peralatan dan dokumen dalam rangka untuk mengumpulkan kronologis kondisi kejadian. Sequence Diagram Team investigator membuat sebuah diagram untuk menggambarkan hubungan antara kejadian dan kondisi saat kejadian secara bercabang parallel. Dalam metode ini terlebih dahulu harus sudah jelas awal kejadian dan akhir urutan kejadian, dan analisis dimulai dari akhir kejadian yang kemudian dirunut keawal kejadian. Sama halnya dengan timeline, pada metode ini juga harus dikumpulkan fakta-fakta atau bukti-bukti yang ada untuk melihat adanya kejanggalan atau kesenjangan dari kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan. Setiap bukti yang ditemukan dituliskan diatas Post-It Note dan ditempelkan dipapan atau dinding, satu lembar Post-It Note untuk satu bukti yang ditemukan, kemudian dilihat korelasi antara bukti-bukti tersebut dan dihubungkan satu sama lain sehingga membentuk sequence diagram. Causal Factor Identification Team melakukan investigasi terhadap hal-hal yang negative dari kejadian, kondisi kejadian dan tindakan yang berkontribusi terhadap terjadinya kejadian kecelakaan. Setelah semua bukti dikumpulkan dan diagram timeline atau urutan kejadian sudah dikembangkan, tahap berikutnya adalah mengidentifikasi faktor kausal dari kejadian kecelakaan. Faktor kausal adalah kejadian dan tindakan negative yang berkontribusi besar terhadap kejadian tersebut, faktor kausal melibatkan kesalahan manusia dan kegagalan peralatan yang menyebabkan kecelakaan, namun bisa juga kondisi yang tidak diinginkan, kegagalan pelindung layer protection seperti prosedur, dan kontrol proses dan aliran energy. Faktor-faktor kausal menunjuk pada area kunci yang perlu diperiksa untuk menentukan apa yang menjadi penyebab utama. Checklist Checklist adalah tools yang paling banyak digunakan karena mudah digunakan. Kelebihan dari tools ini adalah sangat mudah digunakan sehingga tidak perlu ada training khusus. Namun kekurangannya adalah seringkali kita langsung menyimpulkan hasil yang kita temukan tanpa mau menggali lebih dalam, kita terpaku pada pertanyaan-pertanyaan yang sudah ada didalam checklist dan tidak mau berfikir diluar dari hal tersebut. Predefined Trees Team tinggal menggunakan diagram batang yang sudah disediakan, kita hanya tinggal memasukkan faktor kausal kedalam setiap cabang diagram batang. Sama halnya dengan checklist, predefined trees tersedia dalam beberapa standar, ada yang sederhana dan ada yang komprehensif. Umumnya diagram batang siap pakai seperti ini dibuat oleh tim ahli berdasarkan pengalaman pada berbagai industry, dan mengandung aspek kesalahan manusia, kegagalan peralatan dan kegagalan prosedur atau system. Logic Trees Logic trees adalah diagram batang yang dibangun oleh team investigator berdasarkan faktor-faktor kausal yang dimasukan kedalam diagram batang dan didefinisikan hubungan satu sama lain. Logic trees yang baik dikembangkan dengan melibatkan tim yang terdiri dari multidisiplin ilmu, dan diskusi dimulai dengan mengajukan pertanyaan “mengapa”, hal ini akan mendorong setiap tim untuk memikirkan berbagai faktor penyebab. Keberhasilan dari logic tree sangat tergantung dari pengetahuan dan pengalaman tim itu sendiri. Contoh logic tree adalah FTA Fault Tree Analysis, Event Tree, Why Tree, dan Causal Tree. Sumber MemahamiInvestigasi Kecelakaan Kerja. June 3, 2021. Kecelakaan kerja tetap dapat terjadi walaupun SMK3 telah diterapkan. Guna mengatasinya, investigasi kecelakaan kerja perlu dilakukan oleh pihak yang berkompeten. Investigasi kecelakaan kerja merupakan salah satu bagian dari upaya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Cara investigasi kecelacara investigasi kecelakaan kerjakaan dalam K3 - investigasi kecelakaan dalam bekerja adalah cara yang tepat untuk mengetahui data dan fakta tentang penyebab kecelakaan kerja yang terjadi. Aktivitas investigasi kecelakaan kerja harus dilaksanakan oleh seorang yang ahli di bidangnya. Untuk itu, seorang yang berprofesi sebagai tim investigasi kecelakaan kerja, mereka harus memiliki kecakapan terkait prosedur dan teknik investigasi kecelakaan kerja serta kemampuan dalam menganalisis penyebab kecelakaan ahli K3 memiliki berbagai cara investigasi kecelakaan dalam K3. Berbagai cara atau metode dalam menginvestigasi ini dibedakan berdasarkan tingkat kecelakaan dan penyebab kecelakaannya. Berikut cara investigasi kecelakaan dalam kerja tidak bisa dihindari namun bisa kita minimalisasi dengan strategi dan langkah yang tepat. Apabila telah terjadi kecelakaan, perlu adanya investigasi kecelakaan pada pekerjaan. Fungsi utamanya adalah untuk mencegah kecelakaan kerja yang sama terulang kembali. Bukan hanya mengenai kecelakaan kerja saja investigasi kecelakaan kerja dilakukan. Kegiatan investigasi ini juga dilakukan untuk mencegah penularan atau penyerangan penyakit yang ditimbulkan akibat kerja. Seperti, tumpahan minyak, kebocoran gas, atau telah terjadi kecelakan kerja di suatu perusahaan atau proyek, maka perlu dilakukan langkah atau cara investigasi kecelakaan dalam K3. Berikut langkah – Mengumpulkan Data Kecelakan Kerja dalam K3Pengumpulan informasi merupakan langkah awal dalam cara investigasi kecelakaan dalam K3. Pengumpulan informasi terkait kecelakan kerja yang terjadi di sebuah perusahaan atau proyek bergantung dengan ringan atau beratnya sebuah kecelakaan. Hal ini akan mempengaruhi tim yang akan menangani kecelakaan kecelakaan kerja merupakan jenis kecelakaan kerja ringan, maka tim yang terjun cukup satu atau dua orang. Tim investigasi kecelakaan langsung terjun ke tempat yang dikumpulkan bisa berupa informasi langsung atau tak langsung. Informasi langsung bisa didapatkan di tempat kejadian kecelakaan tersebut seperti wawancara langsung dengan saksi mata atau orang yang berada di dekat tempat kejadian merupakan salah satu cara paling mudah untuk mengumpulkan data dalam langkah atau cara identifikasi kecelakaan dalam K3. Wawancara dilakukan untuk menemukan data yang ada di lapangan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengumpulkan data, sebagai berikut1. Tanyakan kepada saksi tentang apapun yang ia ketahui tentang kecelakaan yang terjadi. Usahakan bahwa pertanyaan tersebut bukan pertanyaan yang jawabannya adalah ya atau tidak2. Tim investigasi perlu menerapkan asas praduga tak bersalah kepada para pekerja lainnya. Meskipun ketika mengumpulkan data di lapangan, terdapat beberapa data yang mungkin tidak sama dengan hasil wawancara dengan saksi lainnya. Maka, tim investigasi tidak boleh menyalahkan Ketika mengumpulkan data, tim investigasi harus menghindari asumsi dan pertanyaan yang mengarah kepada saksi. Ingat bahwa tim investigasi harus menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah sehingga tim tidak boleh memojokkan saksi. Jika hal ini tidak dilaksanakan maka bisa jadi saksi merasa enggan untuk memberikan keterangan lebih Data yang dikumpulkan harus bisa dalam pengumpulan informasi terkait cara investigasi kecelakaan kerja dalam K3, ada berbagai macam data yang harus anda kumpulkan, misalnya1. Waktu kejadian. Waktu ini meliputi tanggal, hari, jam, dan lokasi spesifik dari kecelakaan2. Nama dan data diri korban3. Tugas atau aktivitas yang sedang dilakukan korban,4. Kondisi lingkungan disekitar kecelakaan5. Jenis perawatan yang diperlukan korban kecelakaan6. Gambar rekonstruksi dan kerusakan peralatan, fatal dalam kecelakaan kerja adalah terlambatnya tim investigasi datang ke tempat kejadian kerja. Ini ditakutkan apabila ada beberapa oknum yang berusaha untuk menghilangkan informasi atau membuat rekayasa informasi terkait kecelakan. Dengan tujuan untuk kepentingan perseorangan atau sekelompok orang Membentuk tim investigasi kecelakaan kerja dalam K3Pembentukan tim investigasi kecelakaan dalam langkah atau cara investigasi kecelakaan dalam K3 bergantung dengan berat atau ringannya sebuah kecelakaan kerja yang terjadi. Ketika terjadi kecelakaan kerja yang berat atau dimungkinkan timbul dampak yang berat maka perlu beberapa tim K3 dari berbagai divisi untuk terjun ke lokasi kejadian. Seperti, supervisor, pemilik fasilitas kerja, seorang ahli di bidang tertentu apabila kecelakaan kerja tersebut membutuhkan ahli bisa dimungkinkan pihak manajemen dan top manajemen ikut dalam tim investigasi apabila kecelakaan kerja ini dapat berdampak pada isu yang Tim investigasi meruntut kejadian kecelakan kerja dalam K3Apabila tim investigasi berhasil mengumpulkan data, maka cara investigasi kecelakaan dalam K3 yang selanjutnya adalah meruntut kejadian kecelakaan. Tim memulai meruntutkan kejadian kecelakaan kerja yang terjadi. Dimulai dari sebelum terjadinya kecelakaan, waktu kecelakaan, hingga akhirnya tim investigasi datang untuk menangani kecelakaan peristiwa kecelakaan kerja ini berfungsi untuk memudahkan tim dalam memahami alur terjadinya kecelakaan kerja. Hal yang perlu dipastikan ketika merutut setiap alur kejadian kecelakaan adalah relevansi dan keakuratan informasi yang didapat dari narasumber atau data lain yang dapat digunakan sebagai barang Mengidentifikasi semua faktor yang mampu mencegah terjadinya kecelakaan kerjaData telah terkumpul dan dianalisis terkait faktor- faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Sehingga tim investigasi perlu membuat atau mengidentifikasi faktor yang mampu mengurangi atau mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Mencegah kecelakaan bisa dengan menambah alat perlindungan diri terkait pekerjaan yang dilakukan, engineering control, administrative control atau membuat peraturan baru terkait keselamatan kerja yang memang mampu mencegah terjadinya kecelakaan juga harus selalu mengidentifikasi area kerja untuk mengontrol daerah-daerah yang terutama rawan terhadap kecelakaan. Misalnya mengontrol kondisi peralatan kerja, mesin, atau lingkungan Menentukan penyebab terjadinya kecelakaanProses yang paling penting dalam cara investigasi kecelakaan dalam K3 adalah proses penentuan penyebab terjadinya kecelakaan kerja. Pada proses ini, tim harus menlakukan analsis penyebab utama kecelakaan kerja. Kegiatan ini sering disebut dengan istilah Root Cause Analysis RCA.Metode RCA adalah salah satu cara investigasi kecelakaan dalam K3 digunakan untuk mengidentifikasi penyebab utama terjadinya kecelakaan kerja dengan mengajukan pertanyaan kepada saksi. Pertanyaan yang dimunculkan adalah pertanyaan yang berkaitan dengan mengapa. Mengapa kecelakaan itu bisa terjadi, mengapa korban bisa terluka di bagian tangan, dll. Pertanyaan mengapa tersebut mampu membuat saksi untuk menjabarkan kronologi sehingga tim mampu mendapatkan informasi yang lebih detail dalam satu hal yang lebih penting untuk diketahui, bahwa akar penyebab atau penyebab utama dari sebuah kecelakan kerja bukan berasal dari faktor sumber daya manusia human cause akan tetapi dari faktor sumber daya sistem atau system Membuat rekomendasi hasil investigasi kecelakaan yang terjadi di lokasi kerjaTim telah mengetahui akar penyebab terjadinya kecelakaan. Cara investigasi kecelakaan pada K3 selanjutnya adalah membuat rekomendasi solusi agar kecelakaan kerja yang serupa tidak terjadi atau mampu rekomendasi kerja ini harus dibuat dengan lengkap, jelas, dan relevan. Agar akuntabilitas rekomendasi tersebut dapat dipertanggungjawabkan, maka tim perlu mencantumkan pihak yang bertanggung jawab dalam pengeluaran rekomendasi tersebut dan juga penyelesaian dari rekomendasi hasil investigasi kecelakaan kerjaLangkah terakhir dalam cara investigasi kecelakaan dalam K3 adalah pelaporan hasil investigasi. Tim investigasi wajib melaporkan hasil investigasinya kepada manajemen atau top manajemen agar mendapatkan persetujuan dan dukungan dari hasil tim investigasi juga perlu mendapatkan persetujuan dan komitmen dari pihak manajemen untuk menerapkan rekomendasi yang telah disepakati tim investigasi dengan tujuan kecelakaan yang serupa tidak terjadi pelaporan hasil investigasi kecelakaan, setidaknya laporan memiliki data sebagai Hal yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja2. Peristiwa pada saat terjadinya kecelakaan kerja di suatu tempat kerja3. Peristiwa sesaat setelah terjadi kecelakaan investigasi dalam melaksanakan cara investigasi kecelakaan dalam K3 prlu menggambarkan keadaan rekan kerja dan opini mereka terhadap kecelakaan tersebut. Kemudian tim juga perlu memberikan gambaran terkait penanganan kecelakaan sebelum tim investigasi datang seperti pemanggilan pada divisi perlindungan kerja, memberi pertolongan pertama, mematikan mesin atau peralatan kerja, atau mengevakuasi korban agar tidak lebih kerja yang terjadi di lapangan harus dilaporkan secara detail tanpa ada yang ditutupi atau dimanipulasi. Cara investigasi kecelakaan dalam K3 selanjutnya adalah laporan. Pelaporan juga bisa menggunakan diagram atau gambar yang memudahkan pihak terkait memahami kronologi dan rekomendasi dari hasil investigasi kecelakaan yang langkah yang diungkapkan adalah langkah – langkah sederhana sebagai gambaran untuk melakukan investigasi pada kecelakaan kerja di sebuah perusahaan atau tempat kerja. Lcara investigasi kecelakaan kerja dalam K3 ini tidak semua perusahaan memiliki langkah yang sama. Hal ini disesuaikan dengan kondisi dan keadaan tempat kerja atau masing – masing perusahaan.

.
  • hsn4ri6wit.pages.dev/72
  • hsn4ri6wit.pages.dev/847
  • hsn4ri6wit.pages.dev/246
  • hsn4ri6wit.pages.dev/644
  • hsn4ri6wit.pages.dev/372
  • hsn4ri6wit.pages.dev/444
  • hsn4ri6wit.pages.dev/105
  • hsn4ri6wit.pages.dev/635
  • hsn4ri6wit.pages.dev/801
  • hsn4ri6wit.pages.dev/58
  • hsn4ri6wit.pages.dev/986
  • hsn4ri6wit.pages.dev/758
  • hsn4ri6wit.pages.dev/520
  • hsn4ri6wit.pages.dev/641
  • hsn4ri6wit.pages.dev/858
  • pertanyaan investigasi kecelakaan kerja